Menu
Usap Berhadiah, Semoga
Godaan Flyer Promo
"Kenapa ya kalau belanja di Supermarket rasanya lebih banyak uang keluar? Harganya dihitung duakali barangkali."
Membeli kenyamanan, kalau saya bilang. Semua sudah diatur rapih, tinggal mencari produk yang diinginkan.
Pemilihan ayam juga musti berhati-hati, karena tergantung timbangan.
Kalau dari jauh kadang harga promo bikin magnet banget. Bisa langsung pesan ayam yang di promokan. Ternyata ... harga promo itu, dengan timbangan misalnya kurang dari satu kilogram. Kadang 900 gram. Nah, kalau ibu rumah tangga yang kalap sudah pasti ga perhatikan.
Ini pernah terjadi juga pada saya.
Ketika masuk supermarket, kaget melihat flyer besar tulisan promo buru-buru mendatangi stand ayam.
Untungnya dibaca ulang promo itu. Ternyata harga ayam dengan timbangan tidak sampai satu kilogram.
"Pernah enggak kejebak seperti itu?"
... akhirnya, ya sudah beli juga hehehe.
Sambil pergi meninggalkan stand ayam, ada beberapa ibu-ibu yang berbisik harga ayam murah.
Saya kasihan juga.
"Coba deh perhatikan gramnya, Bu!"
Akhirnya, enggak tahan memberitahukan kesalahan yang saya alami tadi.
Merusak pasaran kalau begini hehehe. Untung, enggak kedengaran sama petugas di bagian stand ayam.
Belanja di bulan puasa begini, saya pikir tidak terlalu ramai. Ternyata, dugaan saya salah.
OMG penuh sesak di waktu mau berbuka puasa.
Saya pikir, oh mau berbuka yaa. Tetapi, salah lagi. Semua sudah pada berbuka sebelum waktunya.
Jadi? Dimana yang berpuasa.
Semoga pemandangan yang saya lihat hanya satu saat itu saja yaaa.
Entahlah, kadang jadi takjub!
"Bagaimana, masih kuat menahan lapar dan haus?"
Love, Audy
Semua Ada di Ujung Jari
Teman Yang Kepo
"Mama, ini temen tahu tentang Kakak!" seruan Ananda. Mama kaget juga, jadi kepo deh nyamperin.
"Apa, Kak? tanya saya. Kok temennya tahu? Darimana? Coba tanya?" Bertubi-tubi pertanyaan saya.
"Cari nama Timmy di Google langsung keluar, ada di Web Mama katanya."
Pas saya lihat screenshot dari temannya, memang langsung keluar di google. Ihh keren juga hahaha.
Buat teman ananda Attila Timothy Nataprawira, terima kasih yaa sudah baca ceritadiri.com. jangan lupa dikasih ulasan di komen. Biar tante tahu ulasannya bagaimana.
... Hehehehe, cie tante nich!
Remaja dan Dewasa
Seru kalau punya anak remaja eh kayaknya sudah dewasa yaa. Kan sudah punya KTP hehehe.
Jadi ngobrolin ananda yang paling besar.
Dari kecil, sama mamanya sudah dicekokin kalau mau kuliah masuk jurusan Dokter atau Arsitektur yaa.
Akhirnya, masuk juga Arsitektur Maranatha.
Jadi Dokter lumayan juga biayanya.
Lagian Papanya lulusan Arsitektur, ya gampang dong ditanya kalau ada PR.
Bener juga, tuh! Setiap ada tugas pasti tanya Papanya. Hehehe.
Banyak deh cerita perjalanan kuliah diceritakan ke Papa dan Mama. Sampai teman ga bisa buat PR pun ada.
Mama yang suka lihat ada kesempatan langsung saja kasih ide.
"Buka les saja, Pa! Buat teman Timmy." Ayoo teman Attila kalau mau less hubungi yaaa.
Cuap-cuap Akoe, Sesuai Standar?
Setelah tahu temannya bisa masuk ke Web Blog, saya jadi berpikir ulang.
Apakah yang saya tulis tidak menjelekkan anak saya ya? Perasaan sih tidak. Hanya seorang ibu bercerita tentang a kesayangannya saja.
Semua yang ditulis tidak pernah menjelekkan keluarga. Prinsip saya hanya satu. Menceritakan kejelekkan keluarga, sama saja menjelekkan diri sendiri.
Musti dicek ulang semua tulisan saya di ceritadiri.com, takut ada yang kurang berkenan.
Pic. Audy Jo Kelas KaLBOO |
Rasanya jadi semangat buat konten cerita. Tetapi dengan pilihan cerita yang tidak menjelekkan nama ananda.
Hati-hati Dengan Digital Zaman Ini
Ternyata yaaa, anak sekarang cepat banget mencari seseorang, hanya tinggal tulis nama di "om" Google.
Hemmm nyari mantan bisa juga. Halah! Ga ada kerjaan. Sudah dapat paling best dah!
Eh, kecuali apa dia korek-korek cerita lama dia. Ish! Awas ya!
Love, Audy
Ke Depan
Seperti halnya orang yang berjalan.
Wajah atau muka harus menghadap ke depan. Enggak mungkin berjalan ke depan wajah melihat kebelakang.
Begitupun saat kita merencanakan sesuatu, semuanya untuk target ke masa depan benar?
Sudah buat Target?
Yang penting buat dahulu setelah itu banyak berdoa. Percuma buat target tetapi enggak minta bantuan sama yang punya hasil akhir.
Samar-samar Tingkatan Tetap Ada
Arogansi Tetap Ada
Enggak waktu masih jaya saja, sudah pensiun arogansi itu kadang masih terlihat.
Apakah aku juga seperti itu?
Entahlah, tergantung siapa yang melihat.
Enggak munafik sih, yang namanya tingkatan di masyarakat itu tetap ada, walaupun terlihat secara samar-samar. Kecuali memang masih dinas dalam pekerjaan. Struktur tingkatan masih berlaku.
Karena sudah menjadi kebiasaan yang sudah biasa. Apalagi cara penghormatan terhadap yang lebih tua. Kepala harus selalu menunduk sedikit ke bawah. Enggak bisa tengadah kalau berbicara, entar dikira mau ngajak berantem.
Kebiasaan Baik Harus Dimulai
Kebiasaan menghormati sudah menjadi kebiasaan yang biasa di Jepang.
Setiap anak-anak harus berbicara dengan menundukkan kepala, sedangkan di Indonesia berjabat tangan saja sudah cukup.