Menu
Activelle Extreme Anti-perspirant Deodorant
Hobby Penyemangat
Entahlah, lagi lelah karena banyak alasan, mood kurang bersahabat. Meriang hilang timbul bikin malas juga.
Menghentakkan kaki untuk membangkitkan semangat. Enggak bisa loyo ayooo semangat.
Sudah pasti yang terdekat mulai mengeluarkan geramannya melihat kebandelan yang terjadi, hehehe kartu kuning kemerahan.
"Ngerem mendadak" kayaknya ga bisa. Slowly,slowly.
Kemaren malam ada zoom dari Canva Affiliate, belajar buat konten masuk Pinterest.
Hampir kelupaan, untung alarm pengingat berbunyi. Nah, ini salah satu yang buat "kegeraman" lainnya.
Alarm pengingat, berbunyi hampir setiap jam. Kadang yang tercinta semua pada "Mama!" Hahahaha
Ber-zoom ria dengan para Affiliate Canva asyik juga.
Kemaren belajar cara membuat konten dan di upload ke Pinterest.
Sudah lama kenal Pinterest, tapi enggak dekat. Kalau ada perlu saja buka Pinterest.
Mau buat konten dan perlu photo yang pas, baru cari di sana. Buanyakk banget photo cantik di sana.
Kemaren baru sedikit dapat pengertian tentang Pinterest.
Kebanyakan MedSos juga kadang mual hahaha.
Enggak bisa semua diisi konten.
Ya Sudahlah nikmati saja!
Love, Audy
Pangeran Kertas dan Putri Pena
Di suatu negeri antah berantai, Ada Kerajaan Pena. Kerajaan yang dipimpin oleh Raja dan Ratu yang bijaksana. Mereka mempunyai putri yang cantik bernama Putri Pena.
Putri Pena yang riang sudah cukup umur untuk dipinang para pangeran dari kerajaan tetangga.
Sayang sekali sampai sekarang belum bertemu jodoh yang sesuai.
Entahlah, apakah karena karakter putri yang begitu keras, dan banyak kemauannya.
**
Alkisah, di kerajaan sebelah, tinggalah Pangeran Kertas di Kerajaan kertas. Pangeran yang tampan dan berkulit putih sudah mendengar tentang Putri Kertas yang sedang dijodohkan.
Bertanya ke Ayahanda, bolehkah dia meminang sang putri.
Pangeran Kertas bertemu pertama kali dengan Putri Pena ketika tanpa sengaja masuk ke daerah Kerajaan Pena. Saat itu musim berburu, tanpa sengaja binatang yang diburu masuk ke wilayah Kerajaan Pena. Putri Pena saat itu sedang berlatih ketrampilan memanah di wilayah tersebut.
Terpesona oleh kecantikan putri, pangeran melupakan binatang buruannya. Dia ingin menjadikan putri sebagai istrinya.
**
Akhirnya, pernikahan Putri Pena dan Pangeran Kertas pun terlaksana dan mereka hidup berbahagia.
Kerajaan Pena dan Kerajaan Kertas pun berbahagia karena bisa bersatu.
Selesai.
Menulis?
Banyak hal yang dipikirkan?
Tulisan itu tidak akan pernah muncul!
Membuat konten yang bagus, dan menyatukan cerita sedikit sulit. Kenapa bisa dibilang sedikit? Janganlah dibilang "banyak"! Akan membuat tidak bergerak untuk menorehkan tulisan. Karena sudah melebelkan akan menemui banyak kesulitan.
Belum bertemu dengan kata pertama yang sesuai.
Ambilkan pena dan kertas dan mulailah menulis.
Sepertinya, apa yang dituliskan antara seseorang dengan yang lain pasti berbeda.
Sudah jadi pun, kadang ..., "kok rasanya kurang bagus!" Ubah lagi.
Enggak ada yang sempurna semua.
Di masa sekarang pena dan kertas sudah jarang dipergunakan untuk mengarang cerita. Hanya jempol dan layar gadget tempat penulisan.
Sekarang, semua lebih dipermudah hanya kemauan saja yang perlu didorong.
Cari kata pertama saja untuk memulai, dan pasti untaian kata cantik berikutnya akan muncul tanpa terkendali.
Mulailah mencoba. Jangan hanya diam.
Ayo mulai!
Love, Audy
Ibu Tua dan Anak Muda
Menghitung kembali uang recehan yang dikumpulkan. Rasanya berat. Haruskah?
Anak muda, tetangga sebelah hari ini datang lagi.
Seperti biasa dengan berapi-api menceritakan bisnis yang dijalaninya.
Betapa sukses yang didapatnya. Sekarang mengajak ibu tua itu untuk ikut bergabung dalam bisnis.
Berbagai cara penolakan sudah dilakukan, tapi anak muda itu terus menerus datang mengganggu.
Semua karena penampilan luar yang sering orang lihat.
Penampilan rumah yang sebetulnya tidak terlalu mewah, tetapi hanya karena ibu tua itu bisa merawat dengan baik sehingga kelihatan seperti banyak uang.
Semua hasil biaya, dari kerja Alm. suaminya sebagai tukang sapu di Ibukota.
Sekarang dia hanya menerima uang pensiunan dari kantor Almarhum.
Sambil membawa recehan yang sudah dikumpulkan lama, dia menemui anak muda di ruang tamu.
"Ini, uang sudah dikumpulkan selama ini, Nak. Silahkan, kalau mau dipakai. Ibu rela. Tidak usah dikembalikan."
Anak muda itu tertegun ketika melihat tangan keriput menyodorkan berapa botol plastik kemasan berisi uang receh. Wajahnya terasa panas. Seperti ada hawa menjalar dari leher ke wajah.
Tidak pernah berpikir, kalau ibu tua yang didatanginya mau memberikan uang simpanannya.
Anak muda itu, kemudian pergi membawa uang tanpa ada rasa iba sedikit pun. Meninggalkan ibu tua yang hanya bisa menghela nafas panjang.
***
Dalam berbisnis kadang kita bertemu batu sandungan.
Teman yang kita ajak kerjasama, eh malah menipu kita.
Ternyata, sudah keluar uang puluhan juta hasil yang didapat tidak ada.
Uang raib entah kemana. Yang punya bisnis dipenjara. Pengennya sih, jangan dipenjara tapi kembalikan uangnya dulu!
Kalau sudah begini bagaimana?
Banyak rasa dada. Alhasil, hanya pasrah dan berserah melanjutkan kehidupan.
"Bagaimana dengan Anda semua. Pernahkah mengalami hal seperti ini?"
Kalau sudah masuk dalam masalah, satu-satunya jalan, hanya mengejar yang di atas. Karena Hanya Dia yang bisa menyelesaikan persoalan.
"Benar?"
Semoga hari ini bisnis kita lancar dan keluarga sehat adalah yang terpenting dari semua masalah yang ada.
Love, Audy
❤️