Perjalanan hidup kadang perlu dituliskan sebagai pembelajaran bagi para pembacanya. Tidak semua sama alur hidupnya.
Menu
Tidak Ada Yang Mustahil
Dari tanggal 17 Januari sampai hari ini masih membuat dasar untuk suatu perusahaan. Rasanya seperti berputar. Frasanya seperti "terhantam deburan ombak yang keras"
Mencari teman seirama susah juga. Karena bermain di ladang baru. Beruntung bisa bertemu teman- teman yang mau membantu.
Dijalani saja dulu.
Mempunyai perusahaan AJPena dengan produk KaLBOO
tambah lama, tambah dalam ilmunya.
Mau nambah pelajaran nulis website, harus beres punya sendiri juga. Semangat yaa.
Mencoba lebih keras menempa diri. Walaupun kadang mencuri-curi waktu supaya bisa nonton film kesayangan. Kerja jadi double karena dua gadget dinyalakan. Satu laya laptop dan satu lagi layar handphone.
Begitulah multi talenta kata pepatah. Semua perempuan bisa mengerjakan semua hal secara bersamaan. Keren yaa Tuhan menciptakan perempuan.
Hari ini apa yang sudah dikerjakan?
Love, Audy
Tetap Maju Saja
Karena masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang.
Sudah beberapa hari, seperti berlari marathon ke sana kemari.
Rasanya bingung tidak melihat tujuan.
Maunya cepat tapi tidak tahu arah mana yang mau dilalui.
Sekarang rasanya lebih tenang, mulai masuk irama seperti biasa dengan beberapa frekwensi tone yang sedikit Cresendo, tetapi it's ok.
Belajar terus belajar sesuatu yang baru. Guru yang paling dekat seperti biasa cepat memberikan jawaban. Iya, betul mister Google. Semua pertanyaan ada jawabannya. Yang dipikir tidak ada, ternyata ada juga. Luar biasa banget mister Google. Siapa ya yang menciptakannya?
Sekarang siap-siap mencari teman untuk mulai melangkah.
Deg-degkan juga. Jalani saja semoga berhasil.
Semua ada awalnya, betul enggak?
Love, Audy
Setiap Pertumbuhan ada Kesusahannya Sendiri
Bangun dari rebahan Online dan pergi sekolah Onsite, butuh perjuangan. Hari pertama mendorong lebih keras, hari kedua mundur mogok rebahan lagi
Belajar menjadi orang tua yang sabar. Bisa?
Nah, kalau sudah ketemu kalimat ini, berpikir berulang kali. Perlu memakai sistem bagaimana? Dengan kemarahan atau kelembutan.
Belajar dari hubby walaupun kadang seperti "enggak benar" tetapi dicoba saja.
Tidak banyak bicara, hanya mengelus kepala dan punggung. "Kok, aku yang nangis!" Sentimental! Flash back jadi melihat bayi kecil sudah menjadi wanita dewasa.
"Barangkali sewaktu remaja bandel juga ya? Jadi sekarang merasakan perlakuan dulu terhadap orang tua!" Masa sih! Memang berlaku gitu hukum karma? Percaya?
Entahlah!
Yang sudah berlalu, ya sudahlah mau kembali ke belakang enggak mungkin juga. Sekarsng menghadapi yang ada di depan. Perlakuan apa yang harus dilakukan.
Memang susah gampang mengajak remaja berkegiatan. Banyak alasan yang disodorkan.
Benar juga kalimat yang pernah didengar. "Jangan buru-buru menginginkan anak cepat besar, setiap pertumbuhan berbeda proses kesusahannya." Ohh ternyata ini maksudnya. Jadi yang punya anak balita nikmati saja yaa dengan kesusahan hari ini.
Love, Audy
Kepanikkan Melupakan Segalanya
Panik melanda, yang dipikirkan hanya Handphone dan laptop yang lagi dipakai.
Cara melarikan diri dengan barang bawaan sewaktu gempa melanda.
Ngeri tapi malah ditertawakan.
Anak-anak tertawa geli melihat mama kabur dengan membawa laptop, earphone, power bank dan handphone.
Kebiasaan membawa power bank kalau ke lantai bawah.
Yang aneh tas enggak dibawa malah laptop yang dibawa.
Sebetulnya tidak mau dibawa karena gempa dimatikan dulu. Malah enggak mati saja powernya. Panik melanda, jadi dibawa saja dengan pikiran nanti dibawah akan dimatikan.
Aneh bin ajaib yaa, saat panik melanda apa yang ada ditangan atau lagi dipegang itu yang dibawa kabur.
Ada kengerian ada pula lelucon yang bikin tertawa karena cara kabur menghadapi gempa.
Ternyata gempa terjadi di Banten dengan kekuatan Magnitudo 6.7 terasa di Jakarta dan Bandung.
Sampai malam hari ini berita di Televisi berisi tentang gempa yang terjadi masih berlanjut. Berita menunjuk gambar rumah yang rubuh.
Rasanya mau tidur malam ada ketakutan sendiri. Semoga semua aman-aman saja.
Love, Audy
Di Usia Senja
Demikian juga kamu, hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, supaya jika ada di antara mereka yang tidak taat kepada Firman, mereka juga tanpa perkataan dimenangkan oleh kelakuan isterinya,
"Mama duluan ya!"
"Mau kemana, Ma? Sudah siap
Sepertinya sih kalimat biasa saja. Percakapan antara suami istri di sela waktu santai berdua.
Di usia senja kerapkali pertanyaan itu sering dilontarkan. Kadang dengan arti yang lain.
"Iya ... benar!" Di dalam kepasrahan sebagai manusia seringkali ada pertanyaan dan jawaban seperti itu. Berlomba-lomba mau menuju ke kekalan abadi alias pergi ke sorga. Eits, enggak mau destinasi yang lain ya!
Peluk cium selalu dilakukan. Kadangkala ketika mendekat pelukkan sedikit bergairah dilakukan. " Ihh, sakit dong! Terlalu kencang!" Jawabannya hanya," gemes, Ma!"
Bersyukur selalu untuk cinta yang selalu sayangku berikan.
Perjalanan pernikahan yang sebentar lagi memasuki usia 29 tahun rasanya seperti baru kemaren bertemu, berpacaran. Rasanya ingin mengulang kembali masa itu.
pernikahan awal yang disertai kerikil tajam dan membuat situasi tidak menyenangkan sudah terlewati dan sudah mengerti kesalahannya dimana. Membutuhkan waktu tahunan untuk bisa mempunyai pikiran yang sama-sama tenang dalam menghadapi rintangan dalam rumah tangga. Ah, seandainya dari tahun pertama pernikahan sudah mengerti!
Nasi sudah jadi bubur, masa lalu sudah tertinggal di belakang. Sekarang yang ada hanya masa depan yang akan disongsong. Melangkah tetap harus ke depan bukan kebelakang atau ke samping.
Sebagai anak pertama di keluarga sudah pasti egonya sama-sama tinggi jarang ada yang mau mengalah. Bersyukur, karena dia mau mengalah.
Belajar untuk menekan rasa superior di diri tidak mudah. Kadang mengambek masih bisa bertahan sampai 3 hari.
Kalau diingat barangkali hal ini menimbulkan berbagai penyakit di diri ini. Mulai tekanan darah di naik, sekarang gula naik. Rasanya ingin menjerit "kenapa aku Tuhan?"
Kalaulah bisa mengulang kembali!
Catatan kecil untuk pasangan muda, jangan menunggu perubahan itu datang di saat usia pernikahan kita sudah di atas sepuluh tahun. Minimal lima tahun harus sudah mulai saling mengerti dan berkomunikasi dengan cinta.
Selamat menikmati rasa di antara berdua.
Love, Audy