TUHAN memandang ke bawah dari sorga kepada anak-anak manusia untuk melihat, apakah ada yang berakal budi dan yang mencari Allah.
Hemmm, desahan panjang mau menulis yang rasanya tabu buat saya. Dan sampai sekarang masih menduga-duga, apakah formula yang saya terapkan sudah tepat.
***
Enggak usah terlalu jauh deh, lihat diri sendiri aja dulu. Zaman sekarang dan dulu enggak jauh beda. Bedanya hanya kecepatan bertemu saja.
Pornografi sudah ada dari dulu, zaman saya memang banyak kaset video yang tersedia dan musti dicari di toko kaset video dengan diam-diam. Walaupun ada juga "berbau sedikit" di pajangan. Zaman sekarang sekelip mata sudah terbuka.
Terus mau 24 jam sebagai "anjing penjaga". Saya menyerah! Bukan "que sera-sera, it will be, will be" yaaa. Hehehe kok malah jadi nyanyi!
Tetap ada peraturan yang dikeluarkan untuk anak-anak.
Kembali lagi penekanan kepada dosa yang akan terjadi jika melakukan perbuatan yang tidak sesuai dengan firman Tuhan.
"Mama tidak bisa melihat apa yang kalian lakukan, tetapi ada Allah di atas yang akan melihat!"
Ancaman?
Sedikitlah!
Mengeluarkan nasehat terlalu banyak, anak sekarang mendengarnya masuk kuping kiri, keluar kuping kanan.
Masih beruntung ananda kecil, emailnya nebeng sama saya, jadi kalau ada perubahan atau histori bisa dicek.
Tetap penjagaan ketat ala mamak dilakukan. Saya sebut "Kontrol mata-mata". Berpura pandangan ke depan, tetapi tangan bergerak secepat kilat. Kadang berpura pinjam sebentar, cek histori. Ataupun sambil ngobrol sewaktu mereka bermain gadget, mata melirik. Begitulah hebatnya, kalau perempuan sudah jadi penyidik, Lol.
Sampai saat ini semua baik-baik saja. Karena Mama sambil ngobrol sama anak-anak, lirik kiri-kanan tetap dilakukan.
Love, Audy