Menu
Akhirnya, Jadi Tulisan pertama
Part ke 3.
Hahaha lucu buat edisi bersambung. Rasanya sih kalau dituliskan adegan jadi lebih cepat dibandingkan kehidupan nyata. Butuh berhari-hari setelah kata "mau"!
"Sudah menulis, De?"
"Sebentar, Ma!"
Terus mama mau bertanya? Bagaimana menurut bunda semua menghadapi anak remaja?
Beruntung ikut zoom parenting tiap selasa di grup Ibu Ibu Doyan Bisnis IIDB. Sedikit banyak tahu cara berbicara dengan anak remaja. Walaupun kadang ga sabarrr. Ko begini, rasanya bukan begini cara ngobrolnya! Kelamaan!
Begitu setiap kali akan mendekati anak remaja, buat outlinenya dulu hehehe emang penulis harus buat dulu tata caranya. Halah repot banget. Tetapi harus coba dilakukan.
Akhirnya, ada jawaban positip.
"Ya sudah, Ma!" Sedang dibuat.
"Oh, ok, De." Dalam hati seperti apa ya yang mau dituliskan?
Sebagai mama rasanya hampir setiap hari mengingatkan. Mencari cara atau pola baru bagaimana cara mengingatkan tapi tidak menggurui. Ampun susah juga. Jadi kepikiran ibu guru di sekolah. Apa begitu juga enggak?
"Sudah ada GFormya? Mau submit, De?"
Masih beruntung, karena sebelum submit tulisan, dikirim ke mamanya.
Wah bisa juga menulis. Walaupun ....
"Pakai huruf seperti contoh diawal paragraf cantik yaa? Kalau yang paragraf dibawahnya bagusnya pakai yang cantik juga."
Maksudnya? Ah, bunda jawab sendiri maksud pertanyaan mama ananda. Lol
Beruntung hari ini tanpa perlawanan. Akhirnya ... submit tulisan.
Beres.
Tinggal judul satu lagi yang belum mulai kelasnya.
Pssst ... mama lewat belakang kirim hasil pdf plus info lainnya ke kakak editor hehehe. Nah, ini kejelekkan mama enggak percayaan. Haduh!
Love, Audy
Bertahan Untuk Yang Gratis
Lelah sudah pasti dengan segala prosedurnya, tapi apa boleh buat. Hari ini membawa putri kecilku ke dokter gigi.
Pertama kali mencoba BPJS di Bandung, setelah beberapa tahun di BSD.
Pertama kali datang dulu ke Klinik Surya Sumirat, yang ternyata dirujuk ke Faskes selanjutya, dikarenakan tindakan yang diambil lebih rumit.
Jadilah belajar mengenal rumah sakit yang lain. Seperti sekarang ini mencoba Faskes yang lebih tinggi.
Yang biasanya kalau berbayar semua cepat penangananya, sekarang harus kesini, kesitu karena semua ada prosedurnya.
Ke bagian informasi dulu daftar, terus di fotokopi surat rujukan dari Faskes pertama Surya Sumirat. Setelah daftar di Informasi berlanjut ke bagian penerimaan pendaftaran khusus untuk diarahkan ke dokter yang dituju dan mendapatkan nomer antrian. Menunggu untuk dipanggil sesuai dengan nomor antrian.
Ternyata Dokter datang pukul 10.00 lewat, Pasien masuk satu persatu. Lamanya menunggu antrian.
Pukul 10.00 waktu makan snack, biasanya makan apel. Menunggu lagi ampun ... masuk ke waktu makan siang belum dipanggil. Akhirnya beli nasi bungkus dan bakso yang ada di seberang rumah sakit. Maoam di mobil bertiga. Susah dong makan di dalam rumah sakit.
Sempat ketiduran karena udara dingin AC mobil yang dinyalakan setelah beberapa jam di mobil kepanasan.
Akhirnya, pukul 13.30 bersiap masuk ruangan. Psst ada cerita sedikit. Bla ...bla.. ga boleh bu upload di medsos simpan di Galeri saja. Mau tahu cerita serunya blogpri aja hehehe bahasa baru apa ini.
Akhirnya, selesai juga jadwal ke dokter gigi. Berlanjut putri kecil yang sudah tidak kecil lagi minta beli perlengkapan dalam perempuan. Keren bayar sendiri dia hahaha. Mama pura-pura enggak lihat.
Selesai memberi sogokkan chatime, Pulang! Serunya.
Ampun! Luar biasa hari ini.
Love, Audy
Selesai Juga Zoomnya
Selesai juga! Kegelisahan panjang akhirnya berhenti!
Perasaan tak menentu ketika jadwal zoom telah dibuat. Maju mundur ... mundur maju. Aih bahasa apa ini!
Memberanikan diri sebagai host di zoom, kalau tidak ada yang pertama tentu tidak akan ada yang kedua, ketiga dan seterusnya.
Berani!
Akhirnya, hari yang dinanti tiba juga.
Ahhhh! Kesalahan itu muncul. Sudah buat jadwal zoom malah masuk ke zoom kedua. Ternyata dibuat jadwal zoom baru.
Tapi, yah sudahlah. Jadi mengerti kesalahan. Rasanya memang belum berteman dengan zoom. Mau kembali ke "teman lama" saja si Google meet yang gratis dan ramah.
Pelajaran pertama yang didapat
- Enggak usah ngoyo
- Share Flyer biasa aja secukupnya
- Enggak semua orang sama ketersediaan waktunya
- Pilih platform yang enggak bikin seperti dikejar sekuriti.
- Belajar menjadi Host dan mencoba aplikasi
Dan yang terpenting, ada mujizat yang terjadi disetiap pergerakkan kita.
Dapat teman baru sebagai sepuluh penulis baru.
Love, Audy
Pencuri yang Mengendap-endap
Dan orang-orang bijaksana akan bercahaya seperti cahaya cakrawala, dan yang telah menuntun banyak orang kepada kebenaran seperti bintang-bintang, tetap untuk selama-lamanya.
Seperti Biasa hampir setiap hari ada Leader meeting. Walaupun tidak setiap hari sih. Tergantung Teteh apa ada meeting lain. Beliau sibuk banget sebagai penulis dan pebisnis. Bahasa kerennya apa yaa? Apa Mompreneur?
Sudah tahu sih tahun 2022 ada perbedaan di setiap kelas atau platform Indscript Creative. Salah satunya ada sharing di grup leader. Dalam hati sih bilang oh barangkali ada leader baru, jadi ada sesi perkenalan. Ok!
Dari pagi sudah minta ijin mau mandi pagi, ternyata belum dapat ijin.
"Boleh, tapi cuci muka saja."
"Mau keramas, boleh?"
"Boleh, rambutnya aja. Tundukkin kepala, cuci rambutnya."
Mendengar jawaban seperti ini, bikin geli sendiri. Gimana caranya cuci rambut atau keramas tanpa membasahkan badan hahaha. Sudah pasti semua kedinginan. Terang aja kan harus buka baju semua biar enggak basah. Ada-ada saja obrolan pagi ini.
Akhirnya, ya ga ngapa-ngapain. Langsung nemenin sarapan pagi. Rawan kalau jam segini ngomongin bisnis online pagi hari. Walaupun boleh ngikutin zoom tanpa buka kamera dan pakai hearphone satu sisi. Untung ...! jalannya ga miring sebelah hahaha.
Sebelum denger ijin dulu. Beritahu tema hari ini apa saja. Kadang lagi nemenin sarapan, sudah masuk sharing Leader. Beruntung hari ini agak smooth karena beberapa hari sudah di woro- woro kalau banyak jadwal zoom dan apa saja kegiatan yang akan dilakukan.
Persetujuan itu penting. Jadi tidak seperti pencuri yang berjalan mengendap-endap.
Love, Audy
Bertanya Memori Mama di Tahun 1993
"Terus, Ma!"
"Ya namanya Kinichi Honda! Teman mama waktu di Australia. Ada juga teman dari Thailand, Jerman, Switzerland, China, Jepang banyak deh.
"Ada yang naksir atau ditaksir, Ma?"
Hihihi anak remaja di rumah ngejar mama. Bertanya tentang masa muda dulu. Mau bercerita banyak, sedikit sungkan karena pacar terahir yang sekarang jadi suami sedang mondar-mandir di sekitaran kompor.
Iyaa ... pada minta digorengkan sosis dan chicken nugget, enggak gimana jadi nyambung ke teman-teman lama waktu ikut kursus bahasa Inggris di Australia. Jadinya teringat deh cerita zaman dulu.
"Ada photonya, Ma? Mau lihat. Ada ceritanya?"
"Ada dong! Satu buku ditulis." Sambil berpikir apa ada tulisan yang musti disensor enggak yaa! Sebelum dikasih ke para remaja yang pengen denger cerita mamanya.
Kebetulan kedua remaja senang main game, atau yang berbau Jepang. Sehingga waktu mama menyinggung nama temen kebangsaan Jepang, semua pada ngejar mamanya.
Musti dicari dulu nih album yang disimpan.
Semoga ada pembelajaraan yang didapat. Berharap tulisan enggak perlu disensor. Berbahaya kalau ada. Hehehe namanya buku diary sudah pasti ada kata-kata cinta bertebaran.
Love, Audy
Mulai Menulis
"Ada yang hubungi mama, Dek! Tanya kelas anak. Mamakan enggak tahu karena belum daftarin. Adek maukan ikut nulis!"
Tangan putri kecilku tetap saja mengusap layar tab.
"Main apa ya, Dek? Seru sepertinya. Mama enggak bisa main kayak gitu. Adek jagoan yaa!"
Kembali lagi ke subyek yang utama.
"Mau pilih judul yang mana, Dek? Mau dua-duanya? Tenang aja kan ada mama. Nanti sama mama diajarin. Maukan!"
"Sudah daftar ya, Dek. Tinggal masuk grup."
Pembicaraan pagi ini selesai. Wush step pertama selesai.
Tinggal gimana caranya suruh masuk Telegram.
Kebiasaan mama jadi mentor tiba-tiba kambuh hwhwhw. Ngajarin deh bikin folder.
"Mama di grup ada apa ini!" Hihihi ada nama tante Diah Octivita muncul.
Bersambung ...🤪
Love, Audy
Kilas Balik Renungan Diri
Seperti embun gunung Hermon yang turun ke atas gunung-gunung Sion. Sebab ke sanalah TUHAN memerintahkan berkat, kehidupan untuk selama-lamanya.
Sedikit keluhan di pagi akhir tahun karena terlambat bangun.
"Ya ampun!"
Kalimat "kesiangan" sudah pernah dengar hehehe
Sudah bangun, tapi tarikkan selimut lebih kuat.
Mata masih mengantuk karena tidur larut.
Ada yang dikejar tadi malam. Ternyata episode terahirnya tidak ada. Belum muncul. Uaaa sedikit jemgkel. Karena sudah bela-belain " melotot sampai jam 12 hanya mengejar episode terahir.
Kebiasaan jelek di diri ini kalau mengejar Drama film itu harus tahu episode terahirnya. Apakah happy ending atau sad ending.
Yang biasanya mengecek berapa episode yang muncul tetapi tidak dilakukan. Sehingga merasa kesal dan jadinya memble ga ada bagian akhir.
Nah, kira-kira begitulah moment perasaan yang timbul di tanggal 30 Kemaren.
Sekarang ini memasuki tanggal terahir di hari jumat ini, kok merasa proyektor film seperti bermain di pelupuk mata. Slide demi slide tiba-tiba berjejer di depan mata. Apa yang sudah terjadi dan pencapaian apa yang belum didapat.
Ada rasa perih dalam hati, ketika slide perjalanan kesedihan muncul. Rasanya berkecamuk. Yang sudah terjadi, ya sudah! Biarkan berlalu.
Kehidupan itu kalau diumpamakan sebuah puzzle. Harus berpikir keras untuk menyatukan potongan yang ada. Sehingga menjadi sebuah gambaran kehidupan yang sempurna.
Apakah puzzel kehidupan kita semua sudah tersusun rapih?
Terima kasih Tuhan, bisa menjejakkan kehidupan di akhir tahun ini. Berharap belas kasihan-Mu untuk kehidupan baru dan lebih baik di Tahun depan.
Doa dipanjatkan selalu untuk kesehatan diri dan keluarga.
Tentu saja dengan slide yang ada ternyata hanya kesehatan yang prima di dalam kehidupan ini yang terpenting.
Love, Audy
Memory
Belajar Soft Selling
Bersyukur Selalu
Karya Diri
Dibalik Kelemahan ada Ketangguhan
Perempuan diciptakan lemah gemulai.
Kadang meneteskan air mata kesedihan.
Kadang tangguh.
Berhenti sejenak, merenung.
Mengapa Tuhan menciptakan perempuan?
Ternyata perempuan adalah manusia yang kuat. Karena air mata yang diteteskan sanggup menghapus kelemahan di dalam hati.
Love, Audy
Mulai Dari Dasar di Tingkat Sepuluh
Awal bulan sudah berjalan seperti biasa. Layaknya bulan lalu.
Seperti keadaan manusia. Selalu berubah setiap waktu. Rasanya sih tidak berubah kalau diperhatikan.
Diibaratkan grafik kadang terlihat seperti tidak berubah. Masih di titik 0 tapii ... titik 0 yang terlihat itu di tingkat berapa? Enggak mungkin masih di tingkat dasar, bisa -bisa di tingkat sepuluh.
Kadang merasa stuck, tidak bergerak masih jalan di tempat. Kita tidak bisa melihat diri kita sendiri. Hanya orang lain yang bisa menilai diri kita bagaimana.
Selagi masih diberi nafas, teruslah bergerak memberikan sikap yang terbaik. Lakukan semua hal hanya untuk kemuliaan Tuhan. Jangan tanggung-tanggung.
Apa yang kita lakukan hari ini, akan kita tuai dimasa depan. Jadi jangan berputus asa kalau masuk dalam masalah berat. Anggap saja ketika masalah itu datanberarti Tuhan sedang mengunjungi kita.
Love, Audy
Tidak Bergantung Dengan Jam Terbang Semua Bisa
Membuat suatu tulisan kadang membutuhkan waktu juga. Kecuali memang ada moment yang akan ditulis. Seperti yang sering diucapkan para miss di kelas atau Channel Kenal Ebook.
"Enggak bisa nulis. Bingung mau nulis apa! Enggak ada semangat." Begitu kira-kira tanggapan dari semua kalau diajak menulis.
Kalaulah mereka tahu. Menulis sama saja dengan berbicara hanya dituliskan saja di sebuah kertas. Gampangkan!
Setiap hari kan ngobrol. Nah, itu yang dicatat di kertas.
Kalau sudah mengetahui cara menulis sudah pasti nanti tidak akan berhenti menulis. Cari waktu yang dijadwalkan untuk menulis di sebuah blog. harus menepati janji dengan diri sendiri untuk membuat sebuah tulisan. Tidak usah indah, seadanya saja. Karena cara menulis akan berubah seiringnya waktu. Penulis yang sudah lama atau jam terbangnya sudah tinggi masih juga ada kesalahan. Jadi tidak ada yang sempurna.
Setiap waktu yang sudah dijadwalkan, siapkan diri di depan laptop atau handphone dan membuka blog. Mulai dengan menulis apa yang ada dipikiran. Apa saja boleh! Nanti dari situ akan muncul kalimat bersambungnya. Atau lihat photo yang pernah diambil, nanti dari melihat photo itu akan keluar kata-kata untuk mulai dituliskan.
Love, Audy