Menu
Belajar Soft Selling
Bersyukur Selalu
Karya Diri
Dibalik Kelemahan ada Ketangguhan
Perempuan diciptakan lemah gemulai.
Kadang meneteskan air mata kesedihan.
Kadang tangguh.
Berhenti sejenak, merenung.
Mengapa Tuhan menciptakan perempuan?
Ternyata perempuan adalah manusia yang kuat. Karena air mata yang diteteskan sanggup menghapus kelemahan di dalam hati.
Love, Audy
Mulai Dari Dasar di Tingkat Sepuluh
Awal bulan sudah berjalan seperti biasa. Layaknya bulan lalu.
Seperti keadaan manusia. Selalu berubah setiap waktu. Rasanya sih tidak berubah kalau diperhatikan.
Diibaratkan grafik kadang terlihat seperti tidak berubah. Masih di titik 0 tapii ... titik 0 yang terlihat itu di tingkat berapa? Enggak mungkin masih di tingkat dasar, bisa -bisa di tingkat sepuluh.
Kadang merasa stuck, tidak bergerak masih jalan di tempat. Kita tidak bisa melihat diri kita sendiri. Hanya orang lain yang bisa menilai diri kita bagaimana.
Selagi masih diberi nafas, teruslah bergerak memberikan sikap yang terbaik. Lakukan semua hal hanya untuk kemuliaan Tuhan. Jangan tanggung-tanggung.
Apa yang kita lakukan hari ini, akan kita tuai dimasa depan. Jadi jangan berputus asa kalau masuk dalam masalah berat. Anggap saja ketika masalah itu datanberarti Tuhan sedang mengunjungi kita.
Love, Audy
Tidak Bergantung Dengan Jam Terbang Semua Bisa
Membuat suatu tulisan kadang membutuhkan waktu juga. Kecuali memang ada moment yang akan ditulis. Seperti yang sering diucapkan para miss di kelas atau Channel Kenal Ebook.
"Enggak bisa nulis. Bingung mau nulis apa! Enggak ada semangat." Begitu kira-kira tanggapan dari semua kalau diajak menulis.
Kalaulah mereka tahu. Menulis sama saja dengan berbicara hanya dituliskan saja di sebuah kertas. Gampangkan!
Setiap hari kan ngobrol. Nah, itu yang dicatat di kertas.
Kalau sudah mengetahui cara menulis sudah pasti nanti tidak akan berhenti menulis. Cari waktu yang dijadwalkan untuk menulis di sebuah blog. harus menepati janji dengan diri sendiri untuk membuat sebuah tulisan. Tidak usah indah, seadanya saja. Karena cara menulis akan berubah seiringnya waktu. Penulis yang sudah lama atau jam terbangnya sudah tinggi masih juga ada kesalahan. Jadi tidak ada yang sempurna.
Setiap waktu yang sudah dijadwalkan, siapkan diri di depan laptop atau handphone dan membuka blog. Mulai dengan menulis apa yang ada dipikiran. Apa saja boleh! Nanti dari situ akan muncul kalimat bersambungnya. Atau lihat photo yang pernah diambil, nanti dari melihat photo itu akan keluar kata-kata untuk mulai dituliskan.
Love, Audy
Belajar Menjadi Mentor Yang Baik
Tetap yaa isinya nulis. Nulis ga usah bagus kok! Nanti.diajarin nulis standar aja.
Enggak bisa dibilang nulis itu jelek yaa ... karena semua harus berlatih terus.
Di kelas Ebook atau buku digital enaknya kalau nulis salah bisa dihapus. Walaupun sudah terbit bukunya.
Namanya juga digital gampang hapusnya.
Mulai tahun 2022 ada tambahan ilmu baru dalam bidang Photography yaa, biar berani ikutan Challenge Photography yang banyak di Instagram.
Sudah daftar buat tgl. 1 - 3 Januari?
Begitulah kira-kira iklan dari kelas Ebook yang dibuat untuk jadwal bulan Januari 2022. Lebih banyak ke penulisan, khususnya menulis di Blog.
Ada juga tambahan belajar photo. Bersyukur banyak mengikuti kelas online dari tahun kemaren. Terpaksa enggak juga sih. Karena pandemi yang terjadi jadi banyak di rumah.
Mengisi waktu dengan yang berguna daripada banyak menonton drakor. Walaupun masih menonton tetapi presentasinya tidak besar. Menonton juga perlu karena menambah referansi untuk penulisan cerita menjadi Ebook.
Senang saja menulis untuk dijadikan warisan.
Sebagai Mentor kelas menulis berharap semoga semua murid menjadi pandai membuat Ebook dan bisa menjadi Ebook yang bermanfaat juga. Semoga yaa.
Love, Audy
Tambah Pelajaran Baru
Mengenal Kebiasaan Baru
Pindah ke tempat yang baru selalu harus mempersiapkan kebutuhan apa yang harus dihapalkan.
Yang pertama tentu tentang informasi kesehatan. Mulai dari tempat beli obat, vitamin. Kalau tidak ada informasi bisa beli obat lebih mahal di apotik yang satu. Ternyata ada apotik yang lebih murah. Nah, sepertinya sepele tapi penting ya.
Lihat sekitar rumah, apa yang terpenting? Ada Koperasi, juga dibuat minimarket yang ada fotokopiny. Catat!
Ada Minimarket Indomaret, dengan berjalan kaki lebkur 7 menit. Lebih lengkap, walaupun tidak seperti Supermarket.
Tempat berobat ada juga seperti puskesmas. Nah, ngobrolin tentang ini, apakah memakai BPJS atau Umum.
BPJS harus daftar dulu. Cek kelebiham puskesmas ini. Kadang kalau tidak cocok bisa pindah ke tempat lain.yang penting ada pilihan Faskes.
Kalau sudah begini install Aplikasi BPJS yaa ... namanya JKN mobile. Lumayan fiturnya.
Bisa cek ketersediaan tempat tidur di rumah sakit.
Kalau sudah beres semua urusan kebutuhan. Nah dicoba!
Seperti beberapa hari ini lagi Batuk pilek plus lumbar 5 sedang nyeri dicoba dong pergi ke BPJS yang ada di Klinik Sumirat dekat Rs. Borromeus.
Kembali dulu deh ceritanya, karena belum mengetahui posisi Klink BPJS jadi saya searching via Google. Hanya karena nama yang terkenal jadi pilih tempat itu. Ternyata waktu di datangi sepi sih lumayan bersih masalahnya ga ada Klinik gigi. Padahal klinik ini penting banget buat anak-anak yang masih dalam pertumbuhan. Akhirnya ... nah itulah enaknya kalau punya aplikasi mobile jadi hanya kutak-katik di handphone memindahkan Klink Pratama Faskes ke tempat yang lain ... walaupun menunggu tiga bulan untuk alamat Faskes baru. Its worthed
Mencoba Klinik Pratama Surya Sumirat. Diperkirakan ramai! Ternyata tidak. Menurut saya sepi hanya beberapa saja pasien yang ada. Barangkali sekalian jumlah pengantar. Mau dibilang sesuai dengan selera, yaa relatiflah namanya juga Klinik gratisan yang disediakan pemerintah. Eits Bayar dong! hehehe bulanan maksud saya. TST lah!
Dokter wanita yang tersedia dan masih muda. Cukup baik dalam pelayanan dan komunikatif sih menurut saya. Bersyukur pilih klinik ini karena ada pilihan Klinik giginya. Masalahnya kalau berobat ke klinik BPJS tidak bisa langsung masuk ke Klinik Umum atau Klinik Gigi, harus pilih salah satu. Jadi kalau pilih Klinik umum baru bisa keesokkan harinya pilih Klinik Gigi.
Begitupun juga dalam pengobatan. Misalnya sekarang sakit apa? Nah, itu saja yang di obati. Kalau minta rujukkan misalnya untuk fisioterapi harus bertanya esok hari ke dokter. Hihihi aneh yaa.
Informasi dari dokter, BPJS hanya akan menerima satu keluhan saja satu hari. Ahhh! Sesuai uang yang keluar yaa!
Begitu pun dengan Klinik gigi sama. Ada kriteria untuk pengobatan gigi, kalau tidak sesuai akau dirujuk ke tempat lain. Seperti yang dialami suami saya, beliau di rujuk ke Rs. Bungsu karena penanganan tidak bisa di klinik Pratama. Ada pilihan lain bisa ke Rs. Halmahera tapi menunggu bisa bulanan karena semua GRATIS.
Sedangkan.RS. Bungsu yang ditunjuk bayar setengah. Sakit gigi sekarang nunggu berbulan-bulan untuk dipanggil.gimana itu ceritanya. Menyedihkan.
Akhirnya, ambil keputusan ya sudah berbayar yang setengah saja. Sedih deh hati ini ....
Ceritanya mau minta rujukkan Fisioterapi, tapi harus bertanya keesokkan harinya. Mencoba langsung ke rs borromeus ternyata ada prosedurnya harus ke dokter dulu untuk minta surat rujukkan. Yah sama saja. Kalau begini harus ke dokter bpjs saja gratis daripada harus ke dokter spesiali syaraf berapa tuh duitnya. Kalau suami masih kerja dan dibayar bulanan its ok. Tapikan sekarang sudah pensiun dan sebagai arsitek freelance sayang duitnya hehehe walaupun bisa bayar jugaa.
Sakit di lumbar sudah beberapa hari ditahan. Nyerah deh. Cari klinik yang cepat aja ga usah rujuk2. Browsing klinik swasta yang ga usah nanya riwayat kesehatan akhirnya dapat juga.
Seperti biasa di urut dan di sinar
Leher yang kaku juga dirawat. Suami yang tadinya enggak mau akhirnya mau juga di rawat bagian lehernya.
"Ibu dan bapak harus rajin ya berolah raga. Semua pada kaku ototnya!" Jadi geli sendiri dengan pernyataan sang Fisioterapis.
Ahh, speechless!
Hari ini hampir setengah hari main ke luar rumah. PR menunggu, grup belum diperhatikan secara benar.
Semangat belajar lagi!
Love, Audy
Teman Satu Visi Belum Didapat
Mencari teman yang satu visi ternyata tidak mudah.
Sudah membuat Flyer ngajakkin yang mau bantu "tidak ada suara" kecuali di kelas ebook yang berbayar.
Pertanyaan dalam hati apakah sesulit itu?
Ah, semoga bukan yaa hanya pada belum tertarik.
Trus! Apakah berputus asa? Ehee nope!
Masih bisa dihandle sendiri dong! Sebetulnya gampang mengurus seperti ini. Beruntung background dari Sekretaris jadi sudah biasa underpressure heemmm tulisan disambung enggak yaa?
Kadang menulis suka menduga duga bemar enggak ini cara penulisannya. Tapi sampai sekarang belum ada yang koment alias silent Hihihi kayak silent in the Lamb. Apalagi itu!
Ah, cari terjemahannya sendiri. Peace ...
Oot deh!
Sampai saat ini tgl. 30 Desember belum ada info jelas yang mau membantu. Kecuali ada dua orang yang sudah menulis di GForm. Masalah yang ada mereka belum selesai buat Ebooknya.
Semoga teman yang satu visi bisa didapat yaa ... berharap.
Love, Audy
Srot Srot dan Jeritan
Sudah beberapa hari hubby batuk pilek. Bertahan enggak ke dokter ngobatin sendiri pakai obat yang ada di rumah.
Bom Waktu Setahun Sekali
Jadi Mentor Harus Galak?
OMicron
Baca juga di Kompas
Waspada Omicron
Rasanya sudah berdamai dengan keadaan. Tidak lagi takut dengan pandemi Covid 19. Berusaha untuk hidup damai dengan bung Covid.
Protokol yang dianjurkan semua tetap dilaksanakan. Memakai masker, Cuci Tangan dan jaga jarak masih tetap dilakukan.
Terlalu nyaman hidup dengan bang Covid sekarang irama kehirupan mulai berbeda lagi. Barangkali terlalu nyaman sehingga semua aturan protokol kesehatan sudah mulai ditnggalkan. Haha hihi sudah kelhatan giginya dimana-mana. Lupaaa ...
Mau protes? Urusan loe apa! Takut juga jadi mau negur. Bagian Satgas kalau pas diperlukan enggak ada. Cari dimana yaa?
Sampai sekarang anak-anak masih dijaga ketat untuk tidak pergi ke luar rumah. Tetapi ternyata anak-anak malah jadi anti keluar rumah, walaupun hanya ke depan rumah untuk berjemur matahari. PPKM yang dilakukan sekolah untuk si kecil malah tidak berjalan. Hanya satu kali pergi ke sekolah setelah itu macet enggak mau pergi sekolah. "Lebih enak di rumah, Ma!" OMG
Ada sisi positip dan negatif dari masa pandemi ini. dilihat dari segi positif, anak-anak terlihat ada di rumah kekuatiran dalam pergaulan hilang karena semua dalam kendali orang tua. Sisi negatif yang terjadi mereka hanya memegang gadget dari pagi sampai malam dan terlalu tidak peduli dengan keadaan sekelilingnya, apalagi disuruh bergaul dengan teman lainnya. "Malas, Ma!"
Sebagai Orang tua kadang miris juga, gimana kalau sudah kembali normal? Sekarang pun sudah bisa dibilang setengah normal, karena sudah bisa keluar rumah dengan protokol yang ketat. Bertemu dengan sahabat pun memakai masker. Tetapi anak-anak tidak bergeming untuk bertemu dengan teman sekolah atau teman kuliahnya. walaupun sudah dibilang "pakai masker boleh kok bertemu dengan teman-teman!"
Ini baru cerita dari hasil pandemi Covid 19. Sekarang keluar lagi varian baru yang namanya keren Omicron. Sekilas lihat berita di TV. Sudah enggak terlalu memperhatikan sih soal bung Covid, anggap saja seperti lagi nonton gosipnya para artis.
Sudah enggak bisa apa-apa menghadapi "gosip" ini. Tunggu informasi akurat saja dari pemerintah. Peraturan apalagi yang akan keluar.
Yang dilakukan sekarang hanya tetap melaksanakan protokol kesehatan standar pandemi.
Isu gelombang ketiga mulai terdengar. Sedikit ketakutan mulai terasa. Duh jangan lagi deh!
Berharap pemerintah cepat mengambil keputusan. Karena hampir semua tempat liburan sudah bisa di datangi.
Sebagai perempuan berbisnis secara online sedikit ah bukan lagi sedikit, tetapi sudah menutup keuntungan penjualan kosmetik. Yang biasanya bisa menjual lipstik sekarang terkendala walaupun di sisi lain penjualan pensil alis dan kosmetik area mata masih boleh diharapkan.
Sekarang hanya bisa berbicara dengan sorot mata. Perlu juga nih dipikirkan ide membuat bahasa isyarat mata. Ternyata enggak usah berpikir terlalu jauh kan sudah ada bahasa isyarat untuk orang bisu tuli.
Semoga yang dipikirkan tidak terjadi. Bawa dalam doa supaya bung Omicron enggak mau mampir ke tanah air kita.
Love, Audy
Yang Penting Semangat
Kukatakan ini bukanlah karena kekurangan, sebab aku telah belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan.
Mengajar dan Belajar
Apalagi pelajaran yang diikuti mengasyikkan. Terkadang sampai lupa waktu karena terlalu asyik.
Sesuatu yang seru itu susah mau diberhentikan.
Seperti minggu ini, full pembelajaran dari Canva. Dua kelas diikuti. Kelas Poster film dan kontributor Canva.
Berhasil menyelesaikan kelas poster film. Sekarang sedang mengikuti kelas Canva Contributor. Ada bonus Canva Affiliate belum dikerjakan. Kok malah mandek.
Ikut kelas Canva Contributor, sudah berhasil upload foto dan diterima.
Enggak bisa gambar ga kehilangan akal. Kan sudah pernah ikut kelas belajar Photography jadi bisa upload foto cantik yang sudah ada.
Flashback dikit ... upload photo ternyata tidak sama dengan waktu ikut Challenge Photography.
Biasanya untuk satu photo suka di rapihkan alias di editing jadi kekurangannya hilang.
Ehh, ternyata di Canva Contributor enggak diterima. Mencoba lagi dengan yang asli, malah diterima omg. Rupanya ...!
Yang tadinya udah malas jadi semangat lagi.
Di keluarga semua pintar gambar, aku juga bisa sih cuma enggak passion banget.
Diminta tolong buat gambar malah ga pada mau. Memble deh.
Yah sudahlah.
Akhirnya photo hasil jepretan sendiri di coba. Wahh diterima senangnya.
Kalau nanti ada waktu santai ... ps banyak sih waktu santainya cuma ada malesnya hihihi. Mau dicoba lagi daftar Canva Affiliate biar tambah apet gitu.
Semangat buat yang tidak muda lagi. Semua bisa kok dilakukan asal ... mauuuu.
Love, Audy
Jika Aku Jadi Kupu-Kupu
Kalau disamakan dengan kupu-kupu "it's Ok-lah." Cantik rupanya, coba deh perhatikan.
Bisa terbang kesana kemari dengan indahnya.
Membayangkan diri ini melayang di udara melihat ke bawah, "hei kamu yang ada di sana! Apa yang sedang kamu lakukan?" Kayaknya seperti itu bertanya kepada yang ada di bawah sana.
Melihat setiap pergerakan para manusia. Ada yang berjalan, ada yang berlari, ada yang melakukan kegiatan bekerja di kantor, di pasar dan dimana saja.
Bersyukur bisa terbang, tidak merasakan kesusahan manusia di bawah.
Ah, Tuhan menyesuaikan masalah dengan masing-masing kehidupan.
Iih hujan ... terpaksa mencari tempat berteduh.
Rasa tidak puas mulai terasa.
Ternyata masih enak menjadi manusia. Tidak usah terbang ke sana kemari
Aku hanya bisa dipandang saja untuk kecantikkanku bukan dari cara hidupku.
Love, Audy