Menu

 

Srot Srot dan Jeritan

 




Audy Jo

Sudah beberapa hari hubby batuk pilek. Bertahan enggak ke dokter ngobatin sendiri pakai obat yang ada di rumah.
Share:

Bom Waktu Setahun Sekali



Baca Juga di Kompasiana

Mendekati hari lebaran suka bikin deg-degan, karena seperti tahun sebelumnya ART pasti sudah berganti. 
 
Kadang sudah dibaikin malah enggak kena sepertinya.  
 
Kok rasanya lebih banyak keluar uang kalau tiap lebaran. Mulai dari membeli bahan kain, kue-kue dan lain sebagainya alias mempersiapkan sogokkan supaya ART bisa balik lagi kerja di rumah. 
 
Kenapa sih ngomong begini, kayaknya suka enggak rela. 
 
Udah dari baru datang sebagai ART , diajarin, diarahkan segala macam keahlian supaya bisa sesuai selera dengan keinginan keluarga. 
 
Entahlah apa karena aku punya indera ke enam, jadi kadang tahu ART mana yang cocok dengan keluarga. 
 
Biasanya bulu kuduk suka berdiri melihat cara kerjanya. 
 
Maksudnya kalau cari pacar sepertinya nyambung kalau lagi bicara. 
 
Kalau ada  ART, kerjaan sebagai ibu rumah tangga menjadi lebih mudah. Olah raga pagi bisa dilakukan tanpa ada gangguan. apalagi rumah cepat bersih dan pekerjaan rumah tangga lainnya beres. sehabis olah raga bisa bersantai sejenak dan setelah itu bekerja secara online, ahh hidup menjadi lebih mudahhh 
 
pengennya memilih ART tuh yang umur enggak usah muda banget dan ga tua juga. tapi pada prakteknya gak bisa seperti itu.  
 
Mencari dengan berkeliling di komplek perumahan sudah biasa, bertanya-tanya. Mulai dengan obrolan basa basi sampai akhirnya tujuan utama dipertanyakan. 
 
Biasanya menunggu beberapa hari untuk mendapatkan info ART yang mau bekerja. Karena kelamaan menunggu akhirnya pelerkaan rumah tangga sudah bisa di urus sendiri walaupun dengan tenaga seadanya. 
 
Kalau sudah begitu, keinginan punya ART lagi pupus sudah. Malas menambah orang baru dalam rumah. 
 
 
Love, Audy
Share:

Jadi Mentor Harus Galak?




Kata Teteh,
"Nih yang udah nyaman ga usah mikirin apa-apa! Ngapain mau ngajar ebook!"

Ah teteh enggak tahu, aku tuh kalau enggak ngajar kayak ga ada tujuan hidup. Kadang mual kalau enggak ada yg dikerjakan. Emang siih banyakan nonton Drakor. Cuma kalau udah semingguan rasanya blank. Cobain deh pakai sepatu aku!

Akhirnya, enggak tahu gimana caranya sekarang jadi mentor Ebook. 

Barangkali darah keturunan sekarang berbicara. Kalau ditilik kebelakang keluarga dari Ambon kebanyakan guru.

Hahaha geli sendiri. Orang Ambon kalau ngajar galak katanya!

Buat kelas untuk para perempuan sampai sekarang belum ketemu selahnya.

Dituruti enggak bergerak juga ambil keputusan baru. Share materi hanya tiga hari setelah itu praktek sebulan.

Apa boleh buat karena masuk Google nunggu verifikasi dua belas hari.  Kalau sampai akhir bulan ga ada hasil, yaa ditinggal 🛵🌬  

Nahhh galakkan!

Cuma prakteknya jam bicara bisa tuh 24jam. Hubby udah mulai kasih warning. 
"Atur jam bicaranya!" Hihihi kayak dokter aja.
"Ok ok, Pa!"

Kayaknya kalau diterapkan kelas yang udah berjalan enggak mungkin. Mulai aja dengan kelas yabg baru.

Setiap kelas rasanya momennya berbeda. 
Banyak pelajaran yang di dapat dari setiap individu.

Ah, para perempuan pintar.


Love, Audy







Share:

OMicron





Baca juga di Kompas

Waspada Omicron

Rasanya sudah berdamai dengan keadaan. Tidak lagi takut dengan pandemi Covid 19.  Berusaha untuk hidup damai dengan bung Covid. 

Protokol yang dianjurkan semua tetap dilaksanakan. Memakai masker, Cuci Tangan dan jaga jarak masih tetap dilakukan.

Terlalu nyaman hidup dengan bang Covid sekarang irama kehirupan mulai berbeda lagi. Barangkali terlalu nyaman sehingga semua aturan protokol kesehatan sudah mulai ditnggalkan. Haha hihi sudah kelhatan giginya dimana-mana. Lupaaa ...

Mau protes? Urusan loe apa! Takut juga jadi mau negur. Bagian Satgas kalau pas diperlukan enggak ada. Cari dimana yaa?

Sampai sekarang anak-anak masih dijaga ketat untuk tidak pergi ke luar rumah. Tetapi ternyata anak-anak malah jadi anti keluar rumah, walaupun hanya ke depan rumah untuk berjemur matahari. PPKM yang dilakukan sekolah untuk si kecil malah tidak berjalan. Hanya satu kali pergi ke sekolah setelah itu macet enggak mau pergi sekolah. "Lebih enak di rumah, Ma!" OMG

Ada sisi positip dan negatif dari masa pandemi ini. dilihat dari segi positif, anak-anak terlihat ada di rumah kekuatiran dalam pergaulan hilang karena semua dalam kendali orang tua. Sisi negatif yang terjadi mereka hanya memegang gadget dari pagi sampai malam dan terlalu tidak peduli dengan keadaan sekelilingnya, apalagi disuruh bergaul dengan teman lainnya. "Malas, Ma!"

Sebagai Orang tua kadang miris juga, gimana kalau sudah kembali normal? Sekarang pun sudah bisa dibilang setengah normal, karena sudah bisa keluar rumah dengan protokol yang ketat. Bertemu dengan sahabat pun memakai masker. Tetapi anak-anak tidak bergeming untuk bertemu dengan teman sekolah atau teman kuliahnya. walaupun sudah dibilang "pakai masker boleh kok bertemu dengan teman-teman!"

Ini baru cerita dari hasil pandemi Covid 19. Sekarang keluar lagi varian baru yang namanya keren Omicron. Sekilas lihat berita di TV.  Sudah enggak terlalu memperhatikan sih soal bung Covid, anggap saja seperti lagi nonton gosipnya para artis.

Sudah enggak bisa apa-apa menghadapi "gosip" ini. Tunggu informasi akurat saja dari pemerintah. Peraturan apalagi yang akan keluar. 

Yang dilakukan sekarang hanya tetap melaksanakan protokol kesehatan standar pandemi.

Isu gelombang ketiga mulai terdengar. Sedikit ketakutan mulai terasa. Duh jangan lagi deh!

Berharap pemerintah cepat mengambil keputusan. Karena hampir semua tempat liburan sudah bisa di datangi. 

Sebagai perempuan berbisnis secara online sedikit ah bukan lagi sedikit, tetapi sudah menutup keuntungan penjualan kosmetik. Yang biasanya bisa menjual lipstik sekarang terkendala walaupun di sisi lain penjualan pensil alis dan kosmetik area mata masih boleh diharapkan.

Sekarang hanya bisa berbicara dengan sorot mata. Perlu juga nih dipikirkan ide membuat bahasa isyarat mata. Ternyata enggak usah berpikir terlalu jauh kan sudah ada bahasa isyarat untuk orang bisu tuli.

Semoga yang dipikirkan tidak terjadi. Bawa dalam doa supaya bung Omicron enggak mau mampir ke tanah air kita. 


Love, Audy



Share:

Yang Penting Semangat





Kukatakan ini bukanlah karena kekurangan, sebab aku telah belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan.




Mengajar dan Belajar

Apalagi pelajaran yang diikuti mengasyikkan. Terkadang sampai lupa waktu karena terlalu asyik.

Sesuatu yang seru itu susah mau diberhentikan.




Seperti minggu ini, full pembelajaran dari Canva. Dua kelas diikuti. Kelas Poster film dan kontributor Canva. 

Berhasil menyelesaikan kelas poster film. Sekarang sedang mengikuti kelas Canva Contributor. Ada bonus Canva Affiliate belum dikerjakan. Kok malah mandek.








Ikut kelas Canva Contributor, sudah berhasil upload foto dan diterima. 




Enggak bisa gambar ga kehilangan akal. Kan sudah pernah ikut kelas belajar Photography  jadi bisa upload foto cantik yang sudah ada.

Flashback dikit ... upload photo ternyata tidak sama dengan waktu ikut Challenge Photography

Biasanya untuk satu photo suka di rapihkan alias di editing jadi kekurangannya hilang. 

Ehh, ternyata di Canva Contributor enggak diterima. Mencoba lagi dengan yang asli, malah diterima omg. Rupanya ...!




Yang tadinya udah malas jadi semangat lagi.

Di keluarga semua pintar gambar, aku juga bisa sih cuma enggak passion banget. 

Diminta tolong buat gambar malah ga pada mau. Memble deh. 

Yah sudahlah. 

Akhirnya photo hasil jepretan sendiri di coba. Wahh diterima senangnya.

Kalau nanti ada waktu santai ... ps banyak sih waktu santainya cuma ada malesnya hihihi. Mau dicoba lagi daftar Canva Affiliate biar tambah apet gitu.

Semangat buat yang tidak muda lagi. Semua bisa kok dilakukan asal ... mauuuu.


Love, Audy


Share:

Jika Aku Jadi Kupu-Kupu

 



Kalau disamakan dengan kupu-kupu "it's Ok-lah." Cantik rupanya, coba deh perhatikan.

Bisa terbang kesana kemari dengan indahnya.

Membayangkan diri ini melayang di udara melihat ke bawah, "hei kamu yang ada di sana! Apa yang sedang kamu lakukan?" Kayaknya seperti itu bertanya kepada yang ada di bawah sana.

Melihat setiap pergerakan para manusia. Ada yang berjalan, ada yang berlari, ada yang melakukan kegiatan bekerja di kantor, di pasar dan dimana saja.

Bersyukur bisa terbang, tidak merasakan kesusahan manusia di bawah. 

Ah, Tuhan menyesuaikan masalah dengan masing-masing kehidupan.

Iih hujan ... terpaksa mencari tempat berteduh. 

Rasa tidak puas mulai terasa. 

Ternyata masih enak menjadi manusia. Tidak usah terbang ke sana kemari

Aku hanya bisa dipandang saja untuk kecantikkanku bukan dari cara hidupku.



Love, Audy


Share:

Lakukanlah!

 



Tambah umur tambah lemes.

Benar enggak ya?

Dalam artian "lemes" di sini bukan arti sebenarnya yaaa.

Merasa sudah tidak punya kemampuan kalau bisa dibilang sih!

Apalagi yang sudah punya anak-anak dewasa, rasanya ya sudahlah nikmati saja nunggu dari anak-anak saja.

Enggak salah juga sih! 

Sudah cape ya, Moms? 

Mulai dari anak-anak baru lahir. Sepertinya ilmu yang ada di para mama-mama diturunkan ke anak-anak. Rasanya pengen semuanya diturunkan ke mereka. Sehingga ilmu yang ada di mama semua selesai.

Di umur sekarang terus disuruh belajar, duh waktu santai untukku kapan? Kalau bisa menjerit, udah dari tadi jeritan kencang terdengar hahaha ....

Beruntunglah ketemu tempat belajar yang sesuai. Harus terus menambah ilmu biar otak kecil di kepala masih bisa berfungsi.

Bersyukur yaaa. Tuhan kasih otak untuk berpikir.

Semoga apa yang kita pelajari dapat kita wariskan untuk anak-anak.


Semangat.


Love, Audy


Share:

Idola Yang Selalu Ditunggu oleh Para Perempuan






 "Wanita diciptakan istimewa. Tetap tegar meski nyaris menyerah, 

tetap sabar meski ingin mengeluh, tetap kuat meski hampir terjatuh."




Enggak berlebihan judul yang ditulis di atas. Beliau salah satu orang di dalam kehidupan perjalanan diri ini. 

Ketika rasanya diri ini sudah sampai pada level, "bisa apa aku? Apa yang harus aku lakukan? Bagaimana masa depanku? Apa yang bisa aku lakukan sebagai seorang perempuan, apalagi sebagai ibu?

Banyak pikiran yang berkecamuk di kepala kecilku ini. Ketakutan sebagai perempuan yang tidak bekerja. Ada perasaan ketakutan tersendiri.

Diwaktu muda bekerja dan kemudian berhenti menjadi ibu rumah tangga biasa. 

Semua pekerjaan yang kata orang identik dengan ibu rumah tangga hampir semua aku ikutin.

Kebiasaan jatuh bangun, dan gagal sepertinya sudah biasa. Hanya satu kata yang selalu mengganggu di hati, "malu!" karena belum pernah berhasil.

 Malu karena hanya menghabiskan uang suami. Walaupun suami tidak pernah hitung-hitungan dengan diri ini. Suami tetap berprinsip "uangku adalah uangmu".

Beruntung di usaha online  mempunyai leader yang dekat, sudah seperti saudara saja. Walaupun hanya bertemu di dunia maya, dan dua kali bertemu langsung.

Selain berbisnis di dunia kosmetik ternyata teman leader ini juga bergabung dengan grup ibu-ibu doyan bisnis dari Indscript Creative. 

Dari teman bisnis online ini akhirnya bertemu dengan idola para perempuan pendiri Indscript Creative.

Walaupun ikutan masuk grup Ibu-ibu doyan bisnis. Belum tergerak untuk ikut menulis buku.  

Waktu itu grup masih ada di Whatsapp, dan menjual Handsock. 

Sebelum bergabung minta ijin dulu dengan idola para perempuan yaitu Ibu Indari Mastuti alias Teteh Indari sebagai owner perusahaan. Apakah boleh sebagai perempuan beragama bukan muslim ikut bergabung. Dan jawaban Beliau boleh asalkan perempuan.

Teman Leader yang sudah duluan di grup ini ternyata ikut juga di grup Bukuin Aja sebuah grup bisnis penulisan di bawah Indscript Creative.  Melihat perjalanannya membuat buku. Satu buku terbit, eh bukunya yang lain terbit juga, buku solo. Keren! Penasaran deh!

Akhirnya, setelah masuk dunia penulisan menjadi lebih fokus di bidang tulis menulis. Seperti mendapat jalan atau mendapat inspirasi "aku bisa melakukan sesuatu". 

Mendapat ilmu baru yang disharingkan Te Indari terus diaplikasikan di diri. Yang tadinya hanya menulis di blog dengan sembarangan sekarang sudah mulai mengerti arah tujuan penulisan. Walaupun saat itu hanya dua Antologi yang dihasilkan, tapi dampak dari pembelajaraan yang didapat sungguh dasyat.

Kalimat yang sering diucapkan Teteh Indari "Belajar dan terus belajar" menjadi cambuk untuk mengenal bidang lain selain penulisan.

Mulai dari membuat website yang dikhususkan untuk teman perempuan lain, mengembangkan penulisan dengan genre fiksi.

Dari pembelajaran penulisan solo bisa berkembang menjadi penulisan Ebook.

Jadi kalau mau dibilang siapa yang berjasa untuk pencapaian diri saat ini sudah pasti aku akan menunjuk idola para perempuan, Ibu Indari Mastuti.

Apalagi saat ini, diberikan kesempatan untuk menjadi mentor kelas membuat Ebook di Indscript Businesswomen University dan Indscript Creative sungguh pencapaian diri yang luar biasa.

Tidak mudah memang untuk bisa menyamakan irama dengan beliau yang mempunyai energi kuat dan berkharisma. Setiap hari sering ditunggu oleh para ibu pebisnis hanya untuk mendengarkan suaranya. Seperti "charging" untuk yang tidak bersemangat, begitu kata para ibu pebisnis.

Hanya doa dan selalu melakukan yang terbaik untuk membalas kebaikan beliau. Semoga perusahaan selalu sukses dan bisa melewati segala rintangan. Apalagi di masa pandemi sekarang ini. 

Namun demikian yang paling penting di atas segalanya adalah doa untuk kesehatan Teteh Indari Mastuti dan Keluarga.




Sukses Selalu ya Teteh.

Love, Audy Jo



Share:

Sudah Berani Kembali

 



Baca di Kompasiana:

Semua Akan (Kembali) WFO Pada Waktunya

Sudah Berani Kembali?

Sudah mau dua tahun apa belum ya?

Rasanya seperti liburan panjang yang enggak pernah habisnya. Mumet juga. 

Kalau dilihat dari sisi sebagai ibu rumah tangga ya mumet. Kerjaan ibu rumah tangga basicnya di rumah. Mulai dari bangun pagi sampai kembali ke peraduan. Setiap hari terus menerus.

Masuk masa pandemi rasanya tambah menjerit. Semua berkumpul di rumah. Me time yang dimiliki hilang sudah. Semua menjadi our time.

Tugas ibu rumah tangga rasanya menjadi double. Bukan mengeluh sih cuma berbicara kenyataan.

Sekarang ada kemungkinan mau kembali normal. Yang kerja kembali ke kantor. Yang belajar kembali ke sekolah.

Yeayy bersorak bolehkan! Kembali normal maksudnya. Tapi ada rasa sedih juga, karena sudah menjadi our time sekarang menjadi me time kembali.

Masalah baru mulai timbul.

Kebiasaan belajar secara online atau PJJ pembelajaran Jarak Jauh sudah menjadi kebiasaan yang tidak mau dilepas.

Percobaan masuk sekolah alias PTMT,  pelajaran tatap muka terbatas mulai dilakukan dan hasilnya untuk sang buah hati malas kembali ke sekolah, "mau di rumah saja". jawabnya.

Sebagai orang tua ada rasa kecewa, karena anak-anak tidak mau kembali ke "lingkungan pergaulan", berkomunikasi secara langsung.

Baca juga : Mendobrak Ketakutan

Maju mundur untuk mengambil keputusan. Apa anak-anak diikutkan PTMT atau tidak. Enggak bisa juga memaksakan. 

"Tuh kan, suspek Covid bertambah lagi!" Beberapa sekolah disinyalir kurang berhasil dalam menjalankan protokol kesehatan sehingga menambah jumlah pasien covid.

Kembali masuk kantor suatu kabar yang menggembirakan, khususnya buat para istri yang tiap bulan menerima gaji. 

Perasaan ketar-ketir sedikit banyak berkurang. 

Akhirnya, asap dapur akan kembali normal. 

Rasanya seperti tidak pada tempatnya, bekerja di rumah. Setiap hari seperti berpacu dengan waktu. Waktu pemecatan maksudnya. Was-was "waktuku bukan?"

Enggak usah munafiklah, kalau sudah dibilang "kerja dari rumah ya!" Alias masuk kotak dan di kobok-kobok seperti mengambil lintingan nama untuk dipungut menjadi pemenang.

Kalau performa selama ini ok masih bisa berharap sih. Tetapi kalau perusahaan masuk di ambang kebangkrutan percuma juga ngumpulin performa yang ok.

Kepengennya perusahaan sukses, karyawan terurus. Kalau sudah begini banyak berdoa saja.

Semoga saja dengan adanya rencana kembali ke "normal" bisa dipikirkan secara matang.

Yang terutama untuk setiap individu  belum mengerti dan harus mulai membiasakan melakukan protokol kesehatan yang ketat.


Love, Audy

Share:

Idola Yang Ditunggu














Akhirnya, hari yang ditunggu datang juga.

Persiapan sih sudah sejak daftar. Masalahnya udah tahu diri itu cantik kalau rambut panjang. Ehh dipotong malah ga pas wajahnya. Hehehe maklum yang potong bukan ahli lulusan salon. Tetapi guru bahasa inggris. Namanya juga gratis.

Persiapan pakai baju, sepatu dan lainnya. 

Pas harinya terlambat juga. Nunggu grab musti 11 menit sampai ke rumah. Diperhatikan di aplikasi "kok, dari 11 menit malah jadi 16menit. Kenapa gitu. Terpaksa di batalin. Naik gojek motor aja. Lima menit datang.

"Pelan aja ya, Pak! Ga pernah naik motor!"

Omelan dari hubbypun mulai terdengar. "Mustinya pakai baju yang sudah dipilih pertama, Ma! Jadi gampang naik motornya!"

Hehehe begitulah namanya perempuan. Persiapan baju sudah dipilih. Tetapi pada akhirnya pilihan berbeda. Memakai sackdress tipis berwarna biru.

Rambut sudah megar, naik motorkan harus pakai helm. Uhuhu jadi lepek deh. Jelekkk!

Ya, sudahlah!

Sampai juga akhirnya di tempat kopdar. Sambil meluruskan pinggang. Pegel ga pernah naik motor dengan duduk miring. Hehehe lebayy umur sudah tidak muda lagi banyak ngeluhnya!

Setelah cuci tangan masuk dalam ruangan pertemuan. Kirain sudah mulai ga tahunya yang ditunggu belum datang. 

Kalau tahu gitu santai saja sih. Benar juga kata hubby. "Santai saja, Ma!"

Akhirnya, idola datang biasa dengan ada sharing dari tamu. Berfoto ria. Minta tanda tangan dan foto. Lebay.

Biar saja. Kalau mau di tilik ke belakang. Hasil pertemanan dengan Indari Mastuti berawal dari penjualan handsock. Dan entah bisa sampai ke penulisan. Kayaknya karena lihat teman oriflame berhasil membuat buku antologi pertama. Kalau dilihat kayaknya seru deh!

Setelah dapat foto, dan makan siang. Berpamitan.  Jadwal sembahyang. Sekalian pamit pulang.

Pesen gocar mahal juga. Jadi ambil keputusan jalan kaki sedikit di jalan Lombok. Dapat juga harga empat puluh ribu. Pesan deh biar cepat sampai rumah.

Lelah juga!

Ealah, ada pesan. "Jangan lupa ya mba ada sharing pukul 3sore. Lihat waktu sekarang sudah pukul 2.30 ya ampun!

Memberikan sharing tanpa persiapan matang jadi enggak karuan. Ampun. Mau buat video screen malah logonya ga kebaca. 

Panikkk!

Menenangkan diri. Meyelesaikan masalah. Akhirnya, Berhasil juga.

Ah Sabtu yang melelahkan tapi puas.

Love, Audy



 

Share:

Keingintahuan








Share:

Seri Menyapa Setiap Hari di Kelas

 




Tulisan di Grup Kenal Ebook



Zaman berubah terus yaa.

Miss Audy kadang gaptek. Sebetulnya miss  generasi X masih mau belajar sesuatu yang baru. Masih mau mengulik. Kalau suami masuk generasi baby boomer. Wuih memang loh generasi ini udah ga mau ngapa-ngapain jadiiii ... semua miss yang pegang.

Mulai dari WA kadang suami suka malas baca. Urusan IT. Cie cie miss harus bisa. Kecuali yang susaahhh banget baru beliau yang urus. Apalagi yg namanya gambar udah pasti beliau yg urus. Ya iyalah kerjaannya gambar. Hehehe.

Miss itu seperti Sekretaris Direktur di rumah. Hehehe. Untung terakhir kerja sebagai Sekretaris Direktur di Sekolah Tinggi Telkom di Bandung. Sedikit banyak bisa menghandle. Bersyukur Tuhan kasih kesempatan menjadi seperti sekarang ini.


Yuk miss yang mau banyak ilmu buat ebook belajar yukkk. Berpacu dengan umur nih. Semoga miss Audy diberi umur panjang.


Aih jadi melantur lebay.


Balik lagi mengenai zaman sekarang yaa! 

Kadang menemukan hal yang baru malu mau mencoba. takut diketawain!

Truss 

Miss Audy suka perhatikan dengan sudut mata kiri. Ceritanya sih  he ..e.. bisa, tapi lagi amati dan tiru orang.

Kalau miss gimana? Pas ketemu hal baru atau barang baru?


Baca juga Belajar Mesin Baru

Selamat Pagii.


Love, Audy


Share:

Seri Menyapa Di Kelas Lagi

 





Tulisan di Grup Kenal Ebook



Kalau cari foto diri sendiri kadang tidak banyak pilihan.


Hampir semua foto keluarga. Foto anak-anak. Foto Ayah dengan anak-anak. Atau foto diri dengan anak-anak. Trus yang moto aku siapa?

Yaaa Selfie deh. 


Suka perhatikan enggak album foto. Kecuali miss foto model sudah pasti banyak di foto sama tukang foto  hehehe.


Selamat Pagi 

Semoga hari ini semua sehat, usaha yang dijalankan berhasil.


Semangat kamis.


#fotoselfie

#Digitalimaging







Love, Audy

Share:

Sudah Absensi?

 






Aku memohon belas kasihan-Mu dengan segenap hati, kasihanilah aku sesuai dengan janji-Mu. 




Yang namanya absensi mah sudah biasa yaa ceu!

Yang luar biasa itu absensinya dimana gitu.

Setiap bulan absensi supaya tahu rapornya masih merah, kuning atau hijau. Seperti lampu jalanan. 

Capek juga, karena harus seharian kerjanya cuma menunggu. Dari tempat satu ke tempat lain, terus muter-muter menunggu hasilnya. Untung tempatnya besar dan banyak jajanan jadi enggak kerasa kalau lagi menunggu.

Kepo dari tadi ngobrolin apa hahaha ....

Biasa kalau sudah dilihta alias diatas lima puluh tahun. Harus sudah sering cek diri. Memang sih sudah tahu ... semua akan kembali ke atas. Yang namanya usaha boleh dong. Biar tahu pakemnya. Apa yang boleh dan enggak boleh. Mau umur panjang bolehkan?

Akhirnya, absensi di paraf, "ya, boleh ketemu tiga bulan lagi!"

Horee nilainya hijau, walaupun masih kurang pas. Masih butuh perbaikan extra keras. Olah raga yaaa!

Sedikit berbesar hati untuk hasil yang didapat. Jalan yang selama ini dilakukan sedikit banyak bisa dijalankan. Sambil memperhitungkan jalan yang salah atau tidak usah dilalui.

Semoga usaha yang dilakukan berbuah manis, dan umur panjang bisa didapat. Tuhan mampukan aku yaa. 

Rasanya ada sedikit sentilan dalam hati. Aku kok egois ya. Semua boleh dilakukan sedangkan hubby mempersilahkan saja. Sedangkan beliau tidak pernah mau ikutan absensi. Karena beliau sudah berpasrah diri sepenuhnya. Enggak anti juga sih, kalau memang sakit dan harus absensi yaa pergi juga.

Kalau sudah begini, sudah harus mulai berpindah pelayanan yang gratis. Karena lumayan "Oleh-oleh" dari tempat absensi bisa menguras "kantong" lebih dalam.

Menyesakkan, jalan satu-satunya harus mencari uang sendiri benar enggak!

Berharap harus ke yang di Atas yaaa ....

Salam sehat!

Sudah Absensi?


Love, Audy



Share:

Utuber Ebook




Akhirnya ....

Berdecak kagum, proud of my self.

Mengikuti kelas You tube yang gokil akhirnya bisa "memperbaiki arah" yang salah dalam aplikasi you tube yang sudah dibuat.

Sewaktu di cek ternyata buat you tube sejak 2013. Karena kurang pengalaman kadang hanya tempat untuk mengupload video yang dianggap sopan untuk di share.

Ternyata tidak semudah itu untuk mengupload. Ada beberapa kriteria untuk bisa mendapat subscriber.

Tema dari You tube tidak bisa beragam. Hanya satu tema atau "niche" yang diperbolehkan. 

Menimbang-nimbang apa yang bagus tema You tubenya. Akhirnya pilihan kepada tutorial membuat ebook.

Sebetulnya masih meraba apa yang harus di upload. Kalau semua dibuat, trus ngapain ada kelas Ebook. LOL.

Kutak-katik, beranikan diri. Akhirnya mulai kelihatan gaya utubernya, sedikit tergelitik nih hati ini. Ternyata ... selama ini sembarangan saja upload Video yang ada.

Membereskan  file yang ada di You tube. Diklasifikasikan supaya lebih gampang.

Semoga ide-ide terus berdatangan.


Selamat Malam


Love,  Audy









Niche = secara teknis, niche adalah suatu kata yang dikhususkan bagi sesuatu yang penting untuk mencapai target marketing. 

Share:

Sebagai Mentor Tamu

 





Menjadi mentor tamu di grup LAAF24, sedikit merasa deg degkan. Karena pesertanya hampir 200 orang. Kalau dilihat dari pengikut facebook hampir 700 orang yang ada.

Seperti grup pada umumnya ada waktu grup on atau tidak. Tetapi enggak masalah.

Selesai memberikan tugas. Mustinya tugas dikirimkan ke Channel telegram biar gampang lihatnya. Ahh, ternyata lupaaa.

Membaca satu persatu tugas dari saya sebagai mentor tamu. Ternyata ... banyak cerita duka untuk sampai bisa berdiri di saat ini.

Tugas dari Kelas Ebook menulis

"Aku Siapa?"

Perjuangan untuk sampai di saat ini.


Memilih di antara tulisan yang dikirim lebih sulit. Namun demikian keputusan harus diambil.

Kenapa memilih tulisan itu?

Kadang membaca cerita diri itu simpel saja, memang semua orang sedih. Tapi kadang kesedihan itu bisa diceritakan dengan simple saja. Cerita yang ditutup dengan jenaka. Rasanya membaca perjalanan hidup yang menyedihkan tetapi terlihat bisa menghadapi dengan tegar. 

Untuk miss yang belum berhasil akan dibuat satu Ebook Perjalanan Hidup yang begitu berwarna. Lagi berpikir buat Satu buku atau sepersepuluh nama atau ... masih ngambang. 

Selamat buat pemenang Penulisan tugas dari kelas Ebook.



Love, Audy



Share:

Seri Menyapa Setiap Hari 2

 



Tulisan di Grup Kenal Ebook



Perjalanan hidup kita yang menentukan.


Benar?


Tapiiii ... kadang kita sudah menentukan arah tujuan. Mindset dirubah eehhh ...


Ternyata, perjalanan hidup kadang disenggol orang lain. Jengkel.


Trus apa yang harus kita lakukan?


Tetap pada jalur yang sudah kita tetapkan sambil kita evaluasi. Kenapa bisa  ada halangan? 


Kadang apa yang kita tabur di masa lalu biasanya kita akan tuai.


Percaya ga percaya kadang hukum karma itu terjadi!


Apa yang kita lakukan terjadi di kehidupan kita.


Nahh .... berbuat baiklah hari ini.


Baca juga : Menyapa-setiap-hari-di-kelas



Selamat pagiiii


Have a nice weekend with your family.

Big hug for you and your kids from me.

And Bless for this day


Share:

Bisa Akhirnya Melewati Momen Ini

 


Sungguh Engkau telah menjadi pertolonganku, dan dalam naungan sayap-Mu aku bersorak-sorai. 



Mencoba suatu hal yang baru, menyenangkan juga. Asal tetap berduaan yaa ... kayak lagu aja.

Dapat teman karena online. Akhirnya dapat pesanan buku, sekalian minta tanda tangan. Ok lah!

Sudah lama enggak mencoba transportasi umum. Semoga bisa kuat. Dari Lippo Cikarang mencoba Selamat Trans ke Bandung. Kapan ya terahir naik seperti ini?

Untung pergi berdua jadi ga terlalu capai. Hehehe bawa bawaannya.

Tung ting tung Whatsapp bunyi terus. Bunyi ringtone special yang dipasang. Suaranya berbeda dengan notifikasi standar. Jadi kalau lagi tidak pegang handphone suara itu terdengar dan sudah tahu siapa pengirimnya.

Banyak kerjaan sudah menumpuk di pikiran. Enggak ada laptop susah mau ngapain.  Banyak tulisan yang mau dipindahkan menjadi ebook. 

Wah, sabtu banyak yang musti diurus.

Berdoa untuk kekuatan diri dan suami. Semoga momen ini cepat berlalu kami sekeluarga tetap semangat.



Love love Audy Jo.







Share:

Momen Berdua di Waktu Ini

 





Huhu capai juga, sudah 2 hari berkeliaran antara cikarang jakarta dan Bsd. 

Ada urusan, sebagai co pilot ga pernah ketinggalan ngintilin suami. Namanya juga suami isteri, semua di urus berdua.

Memang beda waktu badan masih segar maksudnya umur masih muda. Sekarang lebih cepat capai. 

Urusan perut paling males deh. Itu tuh ke WC. Enggak bisa nongkrong dimana aja. Kalau bisa sih ditahan sampai kembali ke rumah. Kalaupun enggak cari tempat yang bagus. 

Makanya setiap pergi jalan sudah diciriin tempat "nongkrong" yang bagus. Sampai yang mahal juga tahu.

Sudah dibilang sih, "istirahat di hotel aja", tapi enggak mau karena cuma istirahat sebentar. 

Kalau yang namanya istirahat sebentar di hotel sama aja ambil yang short time, konotasinya negatif. Sudah menjadi rahasia umum, kalau artian seperti itu tempat orang berbuat mesum. 

Iihh ... jadi berpikir beberapa kali. 

Saya sih berpikir, semua tempat nginap pastilah ada yang seperti itu walaupun mahal juga.

Kalau memang niatnya dipakai seperti itu yaa ga bisa kita bilang hotel kecil tempat seperti itu. 

Akhirnyaaa ... tiduran di mobil, kesana kemari masuk mall buat ke WC hahaha.

Menunggu dari jam 10 pagi dan akan bertemu pukul  7 malam. Pegal semua badan.

Mencoba kursi refleksi, berteriak karena bulatan di kursi seperti tangan raksasa yang sedang memijit. Kayak apa saja yaa hihihi belum pernah merasakan nih. 

Menunggu ... menunggu ... pesanan makan malam. Lama juga. Pesan air putih hangat lama juga. Rasanya hari ini sesak. Pengen pulang ke Bandung.

Semoga cepat selesai urusan hari ini.


Semangat ... semangat ....


Love, Audy


#tidaknyamankarenaperutbertindak

Share:

Akhirnya Tetap Harus Kembali


 

Janganlah kamu menangisi orang mati dan janganlah turut berdukacita karena dia. Lebih baiklah kamu menangisi dia yang sudah pergi, sebab ia tidak akan kembali lagi, ia tidak lagi akan melihat tanah kelahirannya. 




Irama badan sudah hampir mengerti apa yang dimau.

Yang tadinya seperti "kapal oleng" sekarang sudah mulai tenang,

Menikmati keadaan yang ada saja. Beberapa kelas masih  berjalan. Dan ada yang sudah selesai pelajarannya.

Banyak sekali kelas Gokil. Di bulan Oktober semua dengan harga kelas yang murah.

Belajar ... belajar. Walaupun umur tidak muda lagi. Tapi sukaa. Apalagi dengan pelajaran favorit.

Benar enggak?

Seperti hari ini, ada kabar sedih datang dari grup kalau PJ bukuin yang dulu suka ngajarin editing sudah berpulang ke rumah Bapa di surga. Berjuang dengan penyakit mematikan. Tapi Tuhan lebih sayang kepada beliau. Semoga tenang di surga dan keluarga yang ditinggal diberi kekuatan.

Jadi melihat perkembangan diri sendiri. Menanti saat itu. Melihat kesehatan yang ada hanya belas kasihan dari Tuhan saja untuk diri ini.


Semoga umur panjang.



Love, Audy


Share:



AJPena Online Class

Buletin My World

Klik Ikuti - Untuk Cerita Terbaru

Ebook Audy Jo







Klik Gambar Buku untuk Beli
Pembayaran via : CC, Alfamart, GoPay, OVO

Advertisement