Loh kok bisa?
Bisa dong. Kalau tempat kerjanya harus di hutan. Ayoo.. tambah kepo hihihi. Kerjaan Bapakku enggak bisa di tengah kota. Kadang ketemu ular, macan, monyet. Babi hutan juga pernah.
Baca juga
Masalahnya, pas pindahan aku tuh masih kecil jadi belum kepikiran ciri khas setiap daerah. Maksudnya enggak terlalu dipikirkan gitu hehehe. Apalagi soal makanan. Yang penting makanan enak pasti dimakan.
Kayaknya belum pernah nginjak kaki ke Irian deh. Takut sama yang di sana. Kebanyakan main di daerah Sumatera.
Lahir di Jakarta, besar di Sumatera Selatan. Di Kota Prabumulih. Jadi yang namanya kuliner cuma tahunya empek-empek ikan. Duh air liur menetes kerasa bumbu cukanya. Yummm ....
Sayangnya waktu di Prabumulih belum bisa masak, apalagi bikin empek-empek. Padahal makanan ini asli daerah sana. Beda banget dengan yang dijual di Pulau Jawa. Entahlah ..., kecuali yang buat orang Palembang pasti mirip rasanya.
Gimana menurutmu?
Dari Sumatera, pindah Kalimantan kembali ke Pulau Jawa. Nah ..., sudah mulai ngerti nih soal makanan.Memasuki masa SMA, mulai senang kulineran. Sesuai kantong ya hehehe. Maksudnya sesuai uang jajan yang diberikan orang tua. Paling enak kalau ada yang traktir, aih lebih asyik lagi.
Besar di Cirebon banyak kulineran yang sering di datangi. Ada empal gentong, nasi lengko, tahu gejrot, kerupuk melarat, nasi jamblang. Ini nih kesukaan nasi jamblang, paling asyik makan di atas daun jati. Rasanya gimana gitu. Dengan daging ayam berkuah atau opor yang pedas, tahu, tempe. Kayaknya enggak pernah absen makan ini tiap minggu.
Salah satu kulineran yang ada di Cirebon juga ada rujak. Tahukan rujak?
Apa sih rujak itu?
Rujak adalah makanan tradisional yang biasanya terbuat dari campuran berbagai macam sayuran atau buah dan dibubuhi bumbu atau kuah yang dicampuri cabe. Rujak mudah ditemukan di Indonesia, Malaysia, dan Singapura. Beberapa jenis rujak antara lain: Rujak Cingur, Rujak Manis, Rujak Petis, Rujak Soto, Rujak Tahu, Rujak Mamak. WikipediaTempat asal: Indonesia
Kata rujak sendiri buat aku langsung terbayang buah-buahan yang diiris ditaruh dalam satu piring. Dengan bumbu gula merah yang dicampur dengan kacang tanah yang diulek plus dikasih cabai. Wuih membayangkan saja udah keluar air liurnya. Kayaknya kerasa asamnya mangga nih di mulut. Hahaha ....
BACA JUGA
Sudah pernah merasakan rujak apa saja nih!
Rujak buah yang sudah pernah aku coba:
- Rujak Bébék.- Rujak Petis.
- Rujak Donggala yang berkuah khas Cirebon sudah juga.
- Kalau Rujak Cingur belum pernah. Iihh ..., kebayang hidung sapi jadi nggak pernah mau makan.
Iyaa ..., arti cingur kan hidung sapi. Iihh. Kalau aku sih ga suka.
Kamu, Suka?
Ngomong-ngomong soal rujak di Cirebon, ada yang namanya:
1. Rujak kangkung.2. Rujak gamel yang berasal dari daerah Gamel, kecamatan Plered, Kabupaten Cirebon.
Isiannya tidak berbeda dengan rujak pada umumnya. Isinya berupa rebusan kangkung, mie, kol ditambah mentimun, tahu dan gorengan.
Bedanya rujak gamel dilengkapi dengan kerupuk teles atau kerupuk basah. Kerupuknya direbus, tidak digoreng. Teksturnya kenyal dan gurih. Sensasi pedas dari sambal terasi terasa.
Diberi nama kucuran karena disiram dengan sambal kacang, sambal asem yang pedas atau keduanya. Isinya hampir sama dengan yang umum, kecuali ditambahkan mie kuning, soun, atau bihun, pare dan daun pepaya.
Yang ada saja di meja makan.
Tulisan ini diikutsertakan dalam 15 Days Writing Challenge Blogger Pemula
(3)