"Pergi ga ya, Ma?" tanya Ananda.
Pembicaraan ini sudah dilakukan sejak menerima keputusan terakhir dari kampus, kalau keputusan Dean List dianulir.
Di awal menerima keputusan, Ananda terpilih menjadi pemenang pertama dan berhak mendapat sertifikat dan yang tunai Rp. 500.000,-
Pernyataan itu tentu saja membuat Ananda senang. Mulailah banyak impian. Mau mengajak saya dan papanya makan enak. Mau ajak adiknya jalan ke mal beli baju. Ah, banyak keinginannya ... tapi tentu tidak sebanding dengan uang yang akan diterima. Tetapi begitulah Anak-anak, ada saja yang ingin mereka lakukan untuk membahagiakan keluarganya
Tetapi ...
Menyusul surat keputusan kedua dan itu membuat Ananda bersedih! Keputusan yang memilih Ananda sebagai peringkat satu yang akan menerima uang pun sirna. Ada kesalahan dari sistem perhitungan di komputer
Ada adik kelasnya yang nilainya lebih tinggi dari Ananda. Dan ... selisihnya hanyaaa 0.04. omg!
***
"Engga apa datang aja, Ka!"
"Naik panggung ga ya? Males deh kaka" jawab Ananda.
Saya tidak tahu apa yang ada di hatinya. Apa ada rasa malu atau kecewa. Tapi kalau dari sifatnya tentu tidak.
Dia bisa berlapang dada. Hanya uang saja yang tidak didapatkan tetapi sertifikat sama didapatkan.
Barangkali ada rasa malu? Sudah pasti seluruh kampus tahu tentang keputusan pertama dan keputusan kedua. Padahal pihak kampus dan dosennya sudah meminta maaf atas kesalahan tersebut ke Ananda.
0 Comments:
Posting Komentar