Menu

 

Pintar Karena Terbiasa






Audy Jo

"Jangan Khawatir!"

Sepertinya gampang mengucapkannya. Tetapi yang melakukannya musti berpikir dengan seksama, saya rasa cenderung lebih berat dan berhenti pada satu titik, kelelahan!

Tergelitik ... membaca artikel dari seorang motivator kesukaan; OOT tetapi kenapa cuma sampai Desember 2023 penulisannya, apakah ...? Kembali ke pembahasan sebelumnya, beliau mengatakan, 

* Jika banyak belajar, kau akan semakin pandai dalam pelajaran. 

* Jika banyak berolahraga, kau akan semakin pandai dalam olahraga. 

* Jika sering memasak, kau akan semakin pandai memasak, 

Semakin sering melakukan sesuatu, kemampuanmu dalam hal itu akan semakin baik. Jadi, jangan khawatir agar kekhawatiranmu tidak semakin besar.

Pada kalimat ... kamu tambah pandai memasak, memang itu yang saya rasakan. 

Seperti ketika mencoba resep baru pertamakali, harus beberapa kali saya harus membuka layar gawai, karena dalam lima menit dia akan tertutup. 

Padahal sudah jelas tertera di gawai bahan dan cara membuat resep yang diinginkan. 

Perlahan membaca, bahan apa yang diperlukan, terus dipersiapkan. 

Setelah dipersiapkan mulai dikerjakan. Apakah cara memotongnya benar? Memanjang atau kotak, atau asal saja, semua dipertimbangkan. 

Paling tidak menyenangkan ketika bahan yang diinginkan tidak ada, rasanya di kepala memutar cara untuk mengakalinya. 

Beberapa alternatif mulai dipikirkan. Kalau tidak ada bahan itu apa bisa pakai bahan ini. Nanti rasanya bagaimana? 

Saya kok baru kepikiran, sebagai seorang Tukang Masak, bahasa kerennya Chef, memang tidak mudah. Berpikir lebih keras hanya untuk satu masakan. Kalau bahan tidak lengkap, tentu harus ada alternatif lain yang bisa dipergunakan. Beruntung ... masih beruntung hehehe ... saya sebagai ibu rumah tangga hanya berkutat di dapur rumahan, bukan di tempat besar seperti restoran atau hotel. Saya tidak kuat!

Mengenai resep baru yang saya inginkan tadi, setelah dipraktekkan dengan bahan yang ada, saya anggap sudah lulus karena bisa dimakan, dan yang makan pun tidak ada komentar negatif. 

Terpacu semangat saya untuk membuat lagi, masih tetap dengan cara yang sama, melihat layar gawai, sekarang lebih intens melihat bentuk potongannya. Rupanya potongan lurus dan miring itu mempengaruhi penampilan. Cieee ... sekarang saya mulai berpikir ala Chef restoran. Selain rasa tentu saya harus memperbaiki penampilan. 

Menu untuk siang sudah habis. 

Buat lagi untuk sore hari! Sekarang saya tidak perlu lagi melihat layar gawai, karena sudah di luar kepala, saya mengingat bahan dan cara pembuatannya. Memang tidak sempurna seperti yang ada di video tetapi saya mencoba menyamakannya. Komposisi sedikit berbeda tetapi ... bolehlah!

Sudah coba menu saya? Yuuk dicoba ... gampang banget! Kalimat pernyataan yang sudah melakukan praktek beberapakali, hehehe! 

Sawi Siram 

Benar juga! Setelah beberapakali praktek, semua menjadi lebih lancar, dan menjadi terbiasa, alias menjadi lebih pintar. 

Seperti halnya dalam penulisan, tersendat-sendat ... setelah terbiasa menjadi lebih lancar. Semua kata dirangkai menjadi kalimat yang indah.

Selamat hari Selasa, 20 Agustus 2024, Semoga selalu sehat terus! 


Audy Jo

Share:

0 Comments:

Posting Komentar




AJPena Online Class

Buletin My World

Klik Ikuti - Untuk Cerita Terbaru

Ebook Audy Jo







Klik Gambar Buku untuk Beli
Pembayaran via : CC, Alfamart, GoPay, OVO

Advertisement