"Semoga Ananda cantik cepat pulih!"
Hari sebelumnya dia minta ke rumah sakit. Saya yang diajak bicara jadi deg-degan engga karuan. Aduh kenapa ini anak mama?
Dengan beberapa pertimbangan, akhirnya, dipilih dokter yang ada di dekat rumah. Kebetulan ada informasinya yang saya tempel di dinding.
Dengan percaya diri saya hubungi dokter dan janjian bertemu. Sayang karena sudah lewat waktu jadwal malam, dibuat janji pagi pukul 6, ternyata ada jadwalnya pukul 5.30 pagi.
Susah banget kalau mau bangun pagi. Buat saya memang sudah biasa, tetapi kalau keluar dari rumah, saya berpikir dua kali. Udara minggu-minggu ini dingin banget. Akhirnya memaksakan diri memakai baju jaket dua lapis, baru bisa keluar rumah.
Ternyata saya mengajak ke arah alamat yang salah, untung diingingatkan kalau salah alamat. Dia menganjurkan ke puskesmas karena terakhir ketemu di sana.
Ea.. sebelum ke tempat yang Hubby tuju, saya melihat kembali alamat dokter dimana. Ternyata kalau dari rumah ke arah perumahan bawah, bukan ke atas seperti yang saat ini kami lakukan.
Sampai juga di tempat dokter. Kami memang janjian subuh karena beliau ada sunatan dan kemudian ada acara yang mau dikunjungi.
Beruntung kami sampai sebelum beliau berangkat.
Setelah diperiksa, ternyata diagnosanya juga lambung, sama dengan diagnosa dokter puskesmas.
Begitulah bedanya dokter dalam dan luar. Racikan obat juga berbeda
"Bisa diajak jalan dok anaknya? Boleh yang penting jaga makan. Jangan pedas dan asam."
Akh! keluar juga kalimat sakti dari dokter, alias surat ijin untuk Ananda cantik boleh jalan-jalan.
***
Pagi ini kami berempat, bisa jalan bersama. Tujuannya sih mengantar Ananda ganteng melihat proyek pertamanya. Belajar mengukur proyek ruko, infonya sih mau dibuat klinik.
Beruntung Ayahandanya seorang Arsitek sehingga semuanya dimudahkan, dibantu mulai tugas kuliah dan kerja praktek bisa diselesaikan dengan baik. Dan sekarang mulai terjun ke lapangan ... uuuhuuu sebentar lagi mulai di arena sebenarnya.
Rumah di Bukit Dekat bukit Dago atas, jadi gampang motong jalan ke arah Lembang. Sudah lama engga lewat sini, daerah kampung Mekarwangi. Duh! Jalan sempit dan berlobang. Dalam banget lubangnya. Pantesan tidak ada mobil yang lewat. Jalannya rusak!
Pemandangannya luar biasa deh!
***
Ceritanya mau nostalgia ke Rumah makan Sindangreret, Lembang. Tetapi pas mau masuk di berhentikan sama pak polisi ... apa tukang parkir berbaju mirip polisi ya?
"Maaf Bapak mau makan atau mau ke tempat rekreasi?" tanyanya
"Mau makan!" jawab Hubby.
"Maaf, hari ini sudah dibooking rombongan. Paling nanti pukul 14.00!"
Ya ampun dalam hati saya ini sudah pukul 12 siang dan lapar.
Terpaksa deh kami putar balik. Beberapa rumah makan menjadi pilihan dan semua tidak sreg. Kembali deh yang tadinya mau makan ikan, kembali pilihannya ayam lagi ...ayam lagi ... punya Pak Sanders.
Love, Audy
#audyjo #audyjophotography
0 Comments:
Posting Komentar