Menu

 

Next Step









"Jangan main terus, Kak! seru saya ketika melihat Ananda masih duduk diam di tempat tidur. 

Sejak Covid pola yang dilakukan menjadi diam di tempat tidur, dan online.

Pemikiran saya sebagai ibu yang mempunyai anak lelaki remaja dewasa, kepenginnya ... dia bekerja! Karena sudah masuk usia untuk mulai mengerti dunia kerja.

"Mau kerja apa, Ma?" begitu pertanyaan darinya, karena dia masih bingung dengan kondisi sekarang yang masih belum selesai kuliah.

Saya tidak bisa berkata banyak, ketika mendengar jawaban tersebut.

Ada sih teman saya yang mengatakan, nanti nyesel loh kalau di masa sekarang anakmu kerja. Biarkan saja dia selesai kuliah dulu, baru nanti cari kerja.

Kalau zaman dulu sih iya, tetapi di zaman sekarang pekerjaan lebih banyak online. Jadi sambil kuliah bisa kerja dari rumah, bermodalkan gawai atau laptop saja.

Rasanya ada kemarahan yang timbul ketika hampir setiap hari, perkataan saya diucapkan. 

Anda pernah enggak ketika sedang diam, tiba-tiba disuruh mengerjakan sesuatu dan itu tidak sekali, tetapi hampir setiap hari. Setiap hari dari pagi, siang dan malam terus saja! Sebetulnya saya sendiri juga sebal mendengarkan. 

Sebegitunya ya saya! Mama yang jahatkah?

Baca juga : Tua dan Kerja

Dalam hari saya salut juga, karena Ananda berani mengambil dua kerja praktek. Satu dengan dosen, satu lagi di Kota Baru Parahyangan. Dan semuanya dijalani.

Sebagai Anak muda memang dari situasi yang ada membuat Ananda tidak bisa bergerak bebas juga. Dengan finansial keluarga yang lagi tidak baik, membuat dia berpikir dua kali untuk melakukan sesuatu. Karena inilah saya banyak berkoar, mendorong Ananda untuk maju membantu ayahnya. Serba salah juga!

"Besok sidang, Ma!" terang Ananda memberitahukan kalau kerja praktek yang dari MBKM bersama dosen akan disidang. 

Berita yang bikin deg degkan juga, padahal bukan sidang aslinya hehehe

Hari yang ditunggu pun datang. Mulailah mamanya cerewet, takut ada yang terlupa. 

Menunggu adalah pekerjaan yang membosankan dan membuat letih. Hadeuh! Padahal anaknya sudah memberi kabar dengan beberapa foto.

Ada foto maket





ada foto makan siang yang spesial




Akhirnya ... Ananda yang cakep ini kalau sudah ketemu, kami sebagai orang tua harus menampung pembicaraannya yang luar biasa panjang memberikan keterangan apa yang dialaminya. 

Mulai dengan cerita temannya yang ... sampai temannya yang membantu .... Dunia mahasiswa.

Memang sebagai anak-anak muda harus menunjukkan antusiasmenya. 

Dengan mengikuti berbagai kegiatan tentulah dia akan banyak teman. Sedikit bingung buat saya, ketika Ananda masuk kemahasiswaan, kok tidak banyak kegiatan yang diadakan. kalau saya lihat teman dia yang di jurusan lain sepertinya banyak yang dikerjakan. Apakah karena jurusan Arsitek ini baru di Maranatha? Entahlah, saya seperti ada benang merah yang putus, karena saya tidak mengikuti perkembangan Ananda di kampus. 

Biasanya dari TK, SD, SMP, SMA saya yang mengurus, sekarang ayahnya yang mengurus semuanya

Tiba-tiba ada note di Whatsapp, gambar resi pembayaran dari bank. Surprise ... Ananda mendapat uang pertamakali. 

Rupanya mengerjakan kerja praktek bersama dosennya dia mendapat fee Rp, 500.000,- Wah senangnya
Selain mendapat uang dia mendapat tawaran bekerja dengan dosennya. 

Dia dipilih dosen. Luar biasa. 
Setelah bertemu dengan kakak kelasnya, di dapat informasi kalau nanti membantu proyek di Lembang, semua biaya transport ditanggung. Dan cling ada notes lagi di whatsapp transferan uang satu juta untuk biaya pergi ke lembang. 

"Sabtu ya, Ma kita pergi ke lembang, Ananda mengajak saya dan adiknyamenemani pergi. 

Padahal sudah mengajak ayahnya untuk menemani. Kebetulan dia memakai transportasi mobil sehingga sayang kalau kursi kosong tidak diduduki, hehehe. 

Bersyukur untuk peristiwa indah yang terjadi di dalam kehidupan Ananda. 

Kecerewetan mama akhirnya terkabulkan, Anaknya mulai bekerja. Meskipun belum secara resmi seperti pegawai lain, tetapi Ananda akan mulai merasakan apa yang ayahnya lakukan sekarang ini. 

Bersyukur untuk dorongan yang benar, agar dia mau mengambil jurusan Arsitek sehingga setiap ada pekerjaan rumah bisa bertanya kepada ayahnya. 

Sekarang saya sedang memikirkan Ananda cantik yang dua tahun lagi masuk kuliah ... jadi Arsitek atau dokter atau guru? Masih sedang dipikirkan! 

Tetap saja mama mendorong pilihan yang terbaik. Ah, Mama!


Love, Audy



Share:

0 Comments:

Posting Komentar




AJPena Online Class

Buletin My World

Klik Ikuti - Untuk Cerita Terbaru

Ebook Audy Jo







Klik Gambar Buku untuk Beli
Pembayaran via : CC, Alfamart, GoPay, OVO

Advertisement