Audy dari jauh-jauh hari memikirkan perayaan yang ingin dibuat untuk suaminya.
Serba salah ketika memilih apa yang harus dilakukan. Sedangkan suaminya itu orang yang ga mau ribet. Enggak suka keributan. Apalagi kalau menyangkut soal perayaan apapun, seperti Minggu depan ini adalah hari ulang tahun Tom, suaminya.
Usia yang ke 60! Wow, usia memasuki kepala 6. Mestinya dirayakan dengan besar-besaran yaaa ... 60 gitu loh!
Tetapi sudah dari pagi, beliau memberi ultimatum kalau semua harus diam, jangan memberitahukan orang lain apalagi masukan di medsos.
Dasar Audy orangnya senang "berlayar" di Medsos. Mulailah beberapa gambar dikirim meskipun gambar itu seperti kamuflase saja. Karena memang tidak kue ulang tahun yang disediakan.
Ternyata ... dari keluarga ada yang ingat. Mulailah ucapan selamat diberikan.
Yang biasanya dari grup gereja ada ucapan sekarang tidak ada sama sekali. Enggak apa-apa katta suaminya.
***
Dari cerita di atas, ada pelajaran yang menjadi bahan perhatian saya. Memasuki umur yang matang, perihal perayaan dan ucapan selamat tidak begitu penting. Yang penting diberikan kesehatan.
Di lain sisi kok ada rasa yang kurang. Tidak ada handai tolan yang mengucapkan kalimat Ulang tahun.
Pernah sih ada yang ngomong. Perlulah dirayakan, diucapkan selamat. Kan itu adalah doa yang diucapkan. Mengapa harus ditolak!
Ah, kalimat itu terlupakan. Mustinya kemaren di bicarakan. Tetapi tanggal perayaan sudah terlewatkan. Malu kalau sekarang tiba-tiba diucapkan di grup kalau kemaren ada yang berulang tahun.
Selamat Ulang Tahun yang ke 60, panjang umur sehat terus.
Love, Audy
0 Comments:
Posting Komentar