Kegembiraan di wajah Nasya ketika salah satu leadernya mengumumkan pertemuan akhir bulanan grupnya.
Di tulisan yang di sebarkan berita gawai, bahwa yang berulang tahun diharapkan datang, engga boleh bolos.
Nasya tahu biasanya akan ada perayaan buat teman-teman yang merayakan ulang tahun di bulan ini. Sudah terbayang kue yang didapatkan.
Berjalannya waktu acara, akhirnya momen yang ditunggu datang juga.
Kue cantik itu akhirnya datang juga. Hayooo, yang berulang tahun bulan ini ngumpul!
Ternyata hanya ada dua orang termasuk Nasya.
Setelah acara tiup lilin dan doa akhirnya pemotongan kue. Bisikan dari wakil ketua grup, kue ulang tahun diserahkan kepada yang ulang tahun. Ambil dulu yang besar baru sisa dibagikan ke anggota.
Cindy teman Nasya yang kebagian perayaan mengeluarkan kotak yang sudah disediakan dari rumah. Nasya tercengang, kaget enggak menyangka kalau Cindy sudah mempersiapkan semuanya.
Maunya seperempat kue untuk yang ulang tahun. Ternyata tidak bisa begitu.
Setelah membagikan kue untuk teman yang ada, akhirnya Nasya membereskan kue untuknya. Karena tidak membawa kotak kue, akhirnya memakai kotak kue yang ada
Setelah bersiap akan pulang, tiba-tiba ada salah satu temannya yang sedikit memaksa meminta bagiannya.
Sebetulnya sudah diberikan sesuai pembagian, ternyata dia mendesak untuk meminta tambah. Lagi ... lagi! Untuk anak saya. Kue yang sudah tersisa, yang diperuntukan Nasya, mulai dipotong lagi. Padahal Nasya sudah berharap sisa kue untuk dibawa pulang.
Sedikit kesal Nasya mengucapkan kata yang sebetulnya tidak pantas. Dengan nada kurang mengenakan, Nasya bikang, ini kue untuk saya bawa, karena saya yang berulang tahun, dan kue ini juga untuk anak saya juga!
***
Sebagai seorang yang mengerti jalannya kehidupan tentu perkataan Nasya itu salah. Bagaimana hanya karena beberapa potong kue bisa diperebutkan. Kalau seperti itu, kasih aja semua buat yang merengek minta, apalagi untuk anaknya.
Nasya tidak usah membawa kue yang menjadi haknya, sebagai yang berulang tahun untuk diberikan kepada anaknya di rumah.
Sinis yaa ucapan saya!
Hanya karena berebutan menjadi sebuah permusuhan.
Sebetulnya di lain sisi juga mustinya temannya itu tahu diri. Karena sudah dapat pembagian kue tapi masih saja meminta lebih, dari potongan terakhir kue yang mau Nasya bawa pulang untuk anaknya.
Sebagai manusia yang mustinya sudah sampai tahap mengerti antara manusia satu dengan lain, mustinya tidak terjadi seperti itu.
Saling menghargai tepatnya, mengerti dengan situasi yang terjadi.
Ini bermula dari bisikan wakil ketua. Lebih baik diumumkan secara terang-terangan kalau kue ulang tahun akan diberikan kepada yang berulang tahun dan akan dibagikan sesuai dengan teman yang hadir
Ah, hanya pemikiran yang terlambat untuk diberitahukan di dalam grup. Harapannya semoga ketika bertemu lagi tidak ada rasa sakit hati yang masih mengganjal di dalam hati.
Love, Audy
0 Comments:
Posting Komentar