Menu

 

Uang untuk Siapa?

 




Audy Jo

Warung di atas sudah buka belum ya? Sudah barangkali.  Pertanyaan di benak, yang saya jawab sendiri.

Rasanya hari raya sudah lewat, hari libur pun sudah seminggu lewat.

Ternyata ... belum buka! 

Pergerakan lalu lintas di daerah perumahan rasanya masih lambat. Satu dua kendaraan yang lewat. Sepi!

Penasaran ... apa sih yang dilakukan setiap keluarga yang merayakan lebaran? Saudara yang dikunjungi hanya bertahan saja di rumah, setelah memasak dari kemaren. Biasanya hari pertama berkunjung ke kuburan, setelah itu mampir ke kerabat suami atau isteri.

Melihat liburan yang dilakukan teman-teman di Facebook, turut senang juga. Rasanya mereka sudah mempersiapkan sebulan sebelumnya. Apalagi ketika uang THR muncul. Senang banget! Uang itu bisa dipakai untuk berlibur atau menyambangi saudara yang open house.

Kunjungan di hari pertama yang saya perhatikan, para keluarga biasanya ada yang ke 'tempat peristirahatan terakhir' orang tua, menengok. Atau berkunjung ke rumah orang tua yang masih hidup dan sehat. Biasanya dari keluarga isterinya dulu. Hari kedua baru ke rumah mertua dan keluarga dari suami. Dan begitu juga sebaliknya, tergantung kesepakatan dari suami dan isteri.

Saya biasanya berkunjung ke rumah saudara yang berlebaran, di hari kedua, setelah mereka beres dengan kegiatannya. 

Seperti biasa, makan ketupat, opor ayam, makanan ciri khas di hari lebaran. Bertahan untuk tidak mencomot kue-kue manis yang disediakan itu berat banget! Tangan 'nakal' suka mencubit beberapa kue kering yang nikmat.

Ada beberapa teman saya, yang pulang kampung. Ada yang ke Cirebon, ada juga yang ke Malang. Kebiasaan mudik ini bukan untuk yang berlebaran saja, tetapi yang tidak lebaran pun mengambil cuti untuk liburan ke tempat rekreasi atau pariwisata yang ada di dalam negeri dan di luar negeri. 

Senangnya melihat wajah-wajah ceria mereka.

Tidak ada yang salah ketika ada uang dan waktu yang bisa dipakai untuk menyenangi orang-orang tercinta. Jangan ada penyesalan, ketika sudah berbaring sakit, tidak bisa menyenangi mereka. 

Sediakan waktu untuk lebih dekat dengan keluarga tercinta. Apa sih yang Anda cari? Ketika keluarga meminta waktu Anda yang berharga untuk sebentar berkumpul. Uang yang Anda cari itu untuk siapa? bukankah untuk keluarga atau orang yang Anda kasihi?

Saya saat ini masih bergumul dengan kehidupan yang ada, bergumul dengan keuangan yang ada, kesehatan yang sudah divonis harus minum obat setiap hari. Rasanya dari awal hidup dan mengerti mustinya saya bisa mempersiapkan segala sesuatu untuk di masa sudah tidak muda lagi. Rasanya ingin mengulang kembali, dan memperbaiki masalah yang saya perbuat ketika mulai 'melangkah'. 

Boleh ... boleh melihat ke belakang, tetapi hanya sebentar dan mengambil hikmah dari apa yang sudah kita perbuat. Memang harus lebih ekstrem, jangan menoleh ke belakang, karena percuma momen itu sudah terjadi dan tidak bisa diulang lagi. 

Hasil dari perbuatan harus dipertanggung jawabkan, diselesaikan dengan sebaik-baiknya. 

Dengan kemampuan yang ada sekarang, saya berusaha untuk memperbaikinya. Tidak bisa instan, perlahan-lahan, entahlah sampai umur berapa. 

Tuhan berikan kekuatan untukku ... ketika aku 'pergi' semua sudah selesai, tidak ada kepahitan yang ditinggalkan untuk keluargaku.


Love, Audy

Share:

0 Comments:

Posting Komentar




AJPena Online Class

Cerita Lain di Blog

Buletin My World

Klik Ikuti - Untuk Cerita Terbaru

Ebook Audy Jo







Klik Gambar Buku untuk Beli
Pembayaran via : CC, Alfamart, GoPay, OVO

Advertisement