Deg-degkan. Kemaren pagi ada yang ngebel.
Eaaa pas buka pintu, orang yang ngebel sedang buang air kecil di samping mobil yang parkir. Jorok!
"Loh!" Dalam hati saya, kan udah pasang, kenapa harus pasang lagi.
Untungnya pembicaraan dari jarak jauh. Masih di luar pagar.
Saya perhatikan yang datang rapih pakai kemeja seperti orang mau ke pesta. Setahu saya harus pakai baju dinas yang merah tuh! Saya jawab saja "tidak!"
Dalam hati sedikit ada rasa takut, menjelang lebaran suka ada aja yang aneh-aneh. Karena pernah rumah saya di bongkar pintu rumahnya. Kebayang pintu besar di dobrak kan kelihatan kalau ada yang lewat
Enggak dari jendela tetapi pintu depan!
Rumah kosong ditinggal pergi. Sebetulnya ada mbak yang jaga. Kayaknya dia pulang ke rumahnya di daerah bawah.
Ibu dan adik saya sedang mampir ke Jakarta. Melihat saya dan adik lainnya.
Berita kami dapatkan ketika lagi makan malam di PIM. Terpaksa beliau pulang lagi ke Bandung. Padahal baru sampai.
Beruntungnya ibunda membawa semua perhiasannya. Kecuali yang tidak berharga. Tetapi tetap saja berharga buat beliau karena mengumpulkan dalam beberapa waktu. Ada yang dari luar maupun dalam negeri. Pemberian anak- anaknya. Sama ada hadiah-hadiah. Yang paling banyak diambil kepunyaan adik saya. Mulai dari barang elektronik.
Sampai sekarang kami bingung. Mengapa bisa? Baru jalan pergi ke Jakarta kok langsung maling itu bergerak. Setelah ditelusuri, orang yang tahu kami pergi hanya tukang air. Dengan mata yang tidak dipercaya kadang saya merasa tidak nyaman kalau bertemu. Dia orang yang terakhir mami ajak bicara! Jelas Ibunda ketika kami sedang berdiskusi.
Walaupun begitu tidak mudah menuduh orang sembarangan. Relakan saja.
Love, Audy
0 Comments:
Posting Komentar