Rasanya gimana gitu! Menghayal melawan 'Srigala putih'!
Pernah ketemu konten yang bikin nyesek. Dilansir dari Transfermarkt, total nilai tim Indonesia U23 83,4 milyar. Hanya butuh seorang pemain gelandang Uzbekistan, Abbosbek Fayzullaev, umur 20 tahun, bernilai lebih tinggi dari semua pemain Indonesia di angka 86,9 milyar. Sedangkan untuk satu tim Uzbek punya nilai pasar Rp. 300 miliar.* Buat saya melongo! Mengulang-ulang berita itu.
Harapan tetap ada semoga terjadi keajaiban!
Melihat pertandingan bola tidak ada perbedaan antara satu dengan yang lain. Semua menjadi satu, bangsa Indonesia. Kalau lihat seperti ini sering-sering deh ada pertandingan bola. Biar akur.
"Jadi nonton, Pa? Kayaknya seru nih pertandingannya."
Setengah jalan, beliau ngantuk. Capek nungguin iklan. Enggak mulai- mulai. Jam tidur udah manggil aja. Akhirnya kami tidur. Semoga besok pagi ada cerita gembira.
"Gool!"
Lagi mau mulai lelap, tetangga pada teriak kencang!
Wah menang saya pikir. Ah semangat! Bangun nonton atau enggak ya? Tapi kantuk lebih mencengkram mata
Lagi mau mulai lelap, tetangga pada teriak kencang!
Wah menang saya pikir. Ah semangat! Bangun nonton atau enggak ya? Tapi kantuk lebih mencengkram mata
Ternyata ...
***
Saya suka nonton bola, waktu muda! Barangkali karena alm. Ayahanda suka main bola. Jadi dari kecil saya dan adik-adik suka melihat beliau main bola. Enggak profesional cuma amatiran antar teman-teman beliau. Biasanya di komplek suka ada pertandingan antar Lapangan (nama daerah tempat tinggal ) Pertamina. Apalagi kalau sudah duduk di bangku atau tribune sepak bola ... wah kadang suka lupa diri, bisa berteriak-teriak. Kayaknya disitu keseruannya ... berteriak!
Memasuki usia sekarang, saya enggak terlalu mengikuti, ga suka dengan deg-degkannya!
Setelah lewat game baru cari tahu tentang permainan bolanya. Apalagi kalau menang pasti cuplikannya saya cari. Aneh!
Setelah lewat game baru cari tahu tentang permainan bolanya. Apalagi kalau menang pasti cuplikannya saya cari. Aneh!
Pagi-pagi udah bahas bola sama Hubby. Uzbek itu makannya apa ya? Nyenggol Indo kok bisa mau jatuh? Celetuk saya, "Barangkali tiap hari mereka makan daging!"
Aih ... udah ah! Ntar ngawur kemana-mana. Dehhh! Mba ga masuk. Masuk dapur deh!
Meskipun kecewa dengan hasilnya. Tetapi semua sudah memberikan yang terbaik. Lah! Musti ada yang menang yak!
Semoga bisa masuk 3 besar! Lanjut Olimpiade Paris ... uhui!
Love, Audy
0 Comments:
Posting Komentar