Menu

 

Beda Anak Beda Bakat

 




Audy Jo

Keluarga ABCDE, begitu sebutan untuk keluarga Danar. Ketika ada tamu yang mencari rumah mereka di daerah Petojo, para tetangga akan menunjuk rumah Danar dan menyebut itu keluarga ABCDE. Julukan aneh yang diberikan para tetangganya.

Para tetangga memang senang memberikan julukan untuk para penduduk yang tinggal di jalan Petojo ini, biar unik kata Pak RT. 

Jadilah Keluarga Danar menjadi Keluarga ABCDE. Di latar belakangi oleh nama anak-anak Danar, semua memakai abjad. 

Baca juga : Petualangan 

Anak yang pertama mulai dengan abjad A, yang bungsu abjad E. Beruntung hanya lima orang anak. ngebayangin kalau anaknya dua puluh, bagaimana ya?

Setiap anak mempunyai bakat masing-masing, begitu juga dengan anak Danar. Dia dengan isterinya Siti, sekuat tenaga membesarkan kelima anak mereka, supaya menjadi anak yang luar biasa.

Perjalanan hidup masing-masing anak berbeda. Anak yang paling besar setelah mengambil sekolah sekretaris terus melanjutkan sekolah di Australia. Mengambil kursus kilat mempelajari bahasa Inggris. Setelah pulang ke Indonesia bekerja di salah satu hotel bintang tiga. Tak tanggung-tannggung langsung menjadi seorang Sekretaris General Manager. 

Baca juga : Langka dan Menakjubkan

Beruntung mendapatkan jodoh yang sesuai, dapat seorang sarjana. Membuat Danar berbangga hati dengan anak pertamanya. Semua berjalan mulus.

Sedangkan anak kedua juga mengambil kuliah lanjutan di luar negeri. Bersyukur untuk anaknya yang pertama, dia membuka jalan buat adik-adiknya, bahwa ke luar negeri itu biasa saja, tidak ada yang perlu ditakutkan.

Begitu juga dengan anak ketiga, berangkat juga ke luar negeri. mereka melanjutkan kuliah S2 nya di Australia. 

Sayangnya anak kedua dan ketiga kurang beruntung dalam percintaan dan pernikahan mereka. Pak Danar dan Siti luar biasa sedihnya. Merasa gagal dalam mendidik anak-anaknya. Tetapi mereka mencoba untuk menerimanya, barangkali bukan jodohnya. 

Baca juga : Manly Wharf

Sekarang, keduanya sudah mendapatkan pasangan yang lain. Meskipun ada beberapa kesulitan sendiri tetapi garis besarnya mereka baik-baik saja. Mereka memberikan cucu untuk Danar dan Siti.

Anak keempat tidak suka jauh dari orang tuanya, jadi dia menyelesaikan pendidikannya di dalam negeri saja. Meskipun pernah diterima di universitas bergengsi tetapi karena jauh dari Danar dan Siti akhirnya dia minta pindah kuliah ke tempat lain yang dekat dengan mereka. Danar dan Siti tidak bisa berbicara banyak, walaupun kecewa mereka juga tidak bisa berbuat apa-apa, karena yang menjalani anak mereka sendiri. 

Di dalam pernikahan, anak keempat mereka mendapatkan suami yang baik, teman satu kuliahnya. Punya anak laki-laki dan perempuan yang lucu. Danar dan Siti sangat gembira dengan kelahiran cucu mereka. Karena dari anak yang pertama mereka belum dikarunia anak.

Sedangkan untuk anak terkecil mereka, Danar dan Siti memang lebih dekat karena dari kecil dia tidak pernah jauh dari mereka. Ketika Danar pindah tugas, sudah pasti anak ini selalu dibawa, umurnya masih dibawah balita. Perbedaan dengan anak pertamanya hampir sepuluh tahun. Kadang anak pertamanya diminta untuk yang mengurus adik bungsunya, kalau kedua orang tua mereka sedang menghadiri acara.

Baca juga :  Masih Keturunan

Melihat kakak-kakaknya berhasil kuliah di luar negeri, anak yang bungsu pun tidak mau kalah, sehingga dia berani pergi sendiri ke luar negeri untuk mengambil kuliah di sana. Dalam pernikahan juga cukup berhasil biarpun ada pertentangan yang terjadi, karena perbedaan agama, tetapi Danar dan Siti pun hanya bisa menyetujui saja. 

Semua kembali ke anak-anak kata Danar, ketika ditanya perihal pernikahan anak bungsunya. Saya tidak bisa melarang, yang melakoninya bukan saya. Sebagai orang tua saya hanya bisa menasehati dan memberika nasehat mana yang baik.

Danar dan Siti sekarang tinggal menikmati masa tua, di rumah yang dibelinya, di Bandung. 

Baca juga: Bandung to Dee Why 

Sambil melihat pemandangan indah menghadap kota Bandung, kadang mereka bercerita mengingat bagaimana mereka bisa melalui masa sulit ketika anak-anak masih kecil. 

Sambil menunggu hari liburan yang dua hari lagi akan datang mereka sudah mempersiapkan rumah untuk lebih semarak lagi, kamar-kamar kosong sudah dibersihkan oleh si mbok, biar tidak terlalu bau apek. Jendela-jendela dibuka sehingga udara segar menggantikan udara yang bau di dalam kamar. 

Sudah tidak sabar menunggu cucu-cucu mereka yang akan datang.



Love, Audy

Share:

0 Comments:

Posting Komentar




AJPena Online Class

Cerita Lain di Blog

Buletin My World

Klik Ikuti - Untuk Cerita Terbaru

Ebook Audy Jo







Klik Gambar Buku untuk Beli
Pembayaran via : CC, Alfamart, GoPay, OVO

Advertisement