Menu

 

Bisnis Barang Antik

 




Audy Jo

"Boleh ... boleh!" Akhirnya persetujuan itu keluar juga dari mulut Ibunda. Guci yang banyak di rumah boleh dijual.

    Google Teman Setia

    Tadinya semua boleh dijual, eh barusan saja setelah saya bilang nanti ada yang akan datang cek barang, malah ga jadi dijual yang bentuknya lebih kecil. Hadeuh! Tetapi tetap saja saya panggil orang yang bisa menaksir harga barangnya.

    Hari ini baru saya dan Hubby sempatkan mencari tempat jual beli barang antik. Sebagai orang awam bingung juga mau berurusan dengan hal seperti ini. Nekad saja sebetulnya.

    "Teman berbisnis" yang paling dekat adalah Mbah Google dan Google Lens. Setiap barang saya foto dengan google lens dan cari yang mirip untuk mengetahui harganya. Ada yang mirip harga wow, ada yang juga biasa saja. Ah! tambah bingung!

    Untuk lebih mengenal bisnis ini saya mencari di Google, tempat jual beli barang antik. Ternyata kalau di Bandung ada di satu gedung di lantai 3, CEC, Cikapundung Elektronik Center.

    Karena tidak tahu posisi gedung saya dan Hubby memakai Google map. Dari Asia Afrika melewati Gedung Museum, belok kanan, karena tidak bisa belok ke arah kiri. Iih! Map salah kasih arah. Sebetulnya bisa juga. Cuma bukan jalan masuk besar. 

    Masuk di Parkiran Utama

     

    Gedung BRI (Asia Afrika) dilihat dari Jalan Cikapundung

    Gedung Matahari yang sudah hancur. Depannya pintu masuk CEC.

    Diatas aliran sungai Cikapundung


    Rutenya : 
    - Jalan Asia Afrika melewati Museum AA, 
    - masih terus melewati Alun-alun, Bank BRI biru yang tinggi, 
    - setelah lampu merah belok kanan arah Banceuy. 
    - Setelah melewati samping gedung pos, belok kanan ambil arah ke arah Braga. 
    - Jadi nanti ketemu dengan belakang Museum AA yang tadi.


    Arah Braga



    Karena kami dapat rute yang awal, jadi mau enggak mau parkir dipinggiran jalan. Nanya Tukang parkir. Arah ke gedung CEC. Iaaah! diarahkan ke jembatan besi kumuh yang sudah bolong-bolong, melewati sungai Cikapundung yang deras. 

    Jalan pintas di belakang, dengan lantai besi yang sudah karatan dan bolong. Seram!




    Membuat jantung saya berdebar. Setelah itu diarahkan naik ke lantai tiga melalui tangga yang besinya juga sudah karatan dan bolong. Dalam perjalanan tak henti-hentinya saya menyerukan nama Tuhan, sambil mencengkram erat lengan baju Hubby.

    Sampai juga di lantai tiga dan kami berdua bingung! Perasaan lihat informasi di Google Ada di sini. Banyak yang tutup atau memang sedikit yang jualannya.




    Pertemuan Tak Sengaja

    Sambil memperhatikan sekeliling, tiba-tiba ada yang menyapa kami, Dia pemilik toko barang antik yang sedang duduk di arah depan kami. Jadinya Hubby menghampiri bapak penjual, dan menanyakan tempat untuk menjual barang antik. 

    Setelah bertanya-tanya, dan melihat stok bapak penjual, kami pun memberikan alamat dan nomer telpon untuk Bapak penjual yang akhirnya kami tahu bernama Bapak Arif, untuk mampir ke rumah melihat barang yang akan ditawarkan dari rumah.

    Selagi bertanya saya sampai terkaget, harga barang yang saya pikir tidak berguna bisa dihargai minimal 200 ribu, seperti teko air minum teh. Saya jadi teringat kado-kado pernikahan yang masih banyak di dalam lemari terkunci rapat. Ternyata laku juga dijual. Ah! Kok saya dapat ide, hehehe.

    Akhirnya, Penaksir Sampai

    Setelah saling memberikan nomer telpon, kami janjian akan menghubungi kalau kami berdua sudah sampai rumah.

    Sebelum mengundang Pak Arif, sebut saja demikian, kami melihat harga barang itu melalui Google Lens. takjub juga mengetahui ada barang yang harganya fantastis! Semoga saja penawaran itu sama hahah, bisa jadi kaya mendadak. Iih ... yang punya barang siapa, kok ngaku-ngaku!

    Siang ini masih menunggu kedatangannya ... Semoga saja harapan sesuai kenyataan.

    Menunggu ... rupanya ada pembeli dulu di toko. Akhirnya Pak Arif datang naik motor bersama temannya yang kemudian akhirnya diketahui bernama Pak Yayat Sudrajat, hehehe ngintip di mutasi rekening.

    Mulailah memilah barang yang ada. Rasanya semua  barang ingin ditaksir. Saya belum pernah masuk dalam bisnis ini. Harga yang ditaksir pun kurang tahu. Yang penting saling niat baik saja. Dan Hakim ada di-Atas.

    Ternyata saya baru tahu kalau kain batik tulis itu laku tinggi. Harga kain Cirebonan Ibunda ditawar 1 juta untuk 3 potong kain bawahan kebaya. Sayang Ibunda tidak bergeming. Padahal kain kebaya itu sudah dipakai. Saya bingung buat apa ya? Kok, di toko barang antik jual kain batik. Apa buat ....?

    Rumah jadi sedikit kosong dari pandangan yang biasa. Walaupun masih juga penuh dengan barang keramik yang Ibunda belum lepas. Masih sayang katanya. Tentulah barang itu kuno semua, jadi umurnya lebih lama dari yang dijual.

    Saya juga enggak mau ketinggalan isi lemari saya dikeluarkan. Beberapa peninggalan Mama Dee pun di taksir. Lumayan juga meskipun tidak sesuai besaran yang kami mau.

    Memang beda kalau pembeli barang. Matanya menatap tajam semua barang yang ada. Seperti menaksir barang yang ada, dan berapa pundi-pundi yang nanti didapat kalau bisa menjualnya  Tetapi sayang ... Ibunda tidak mau menjualnya.

    Akhir yang Menyenangkan


    Sudah ah ... cukup kata Ibunda. Eh... penutup akhirnya guci besar yang ada kacanya terjual juga dua kali lipat dari yang ditaksir.

    Bersyukur untuk momen hari ini. Doa dipanjatkan buat Pak Arif dan Pak Yayat yang membeli barang-barang pecah belah. Semoga tokonya laku, banyak barang terjual habis dan kembali modal.

    Buat Anda yang berdomisili di Bandung bisa main ke :
    Toko antik di Gedung Cikapundung Elektronik Center, CEC. Lantai 3. 
    Kalau dari basement naik lift lt.3. 
    Pas keluar ambil arah kiri Langsung belok kanan. 
    Kelihatan langsung tokonya. Banyak layar komputer bekas di depan toko. 
    Cari saja Pak Arif, no WA 085950079505

    Selamat 'berburu!'


    Love, Audy





    Share:

    0 Comments:

    Posting Komentar




    AJPena Online Class

    Cerita Lain di Blog

    Buletin My World

    Klik Ikuti - Untuk Cerita Terbaru

    Ebook Audy Jo







    Klik Gambar Buku untuk Beli
    Pembayaran via : CC, Alfamart, GoPay, OVO

    Advertisement