Audy Jo
Semangat menggebu, tetapi badan renta tidak bisa mengiringi.
Kebiasaan mengejar konsumen menjadi kekuatan di diri dalam menghadapi orang lain. Dalam hal ini jemaat yang sedang beribadah di gereja setempat.
Minggu ini sedang mengadakan Kampanye Cool. Jadi mencari teman baru yang bisa diajak bergabung di Cool atau WBC.
Ada cerita geli dari teman pengerja lain, katanya ada jemaat anak muda, yang nanya singkatan WBC itu apa ya?
Memang sih ada kekurangan dalam formulir yang dibagikan. Tulisan WBC dipersingkat tanpa ada keterangan apapun. Minimal di dalam kurung ada tulisan Women Blessing Community atau kalau diterjemahkan ke bahasa Indonesia Komunitas Wanita Diberkati. Kira-kira begitu karena tidak ada arti bakunya.
Baca juga : Lomba Dalam Kasih
Perasaan saya gimana gitu, meskipun sudah berkecimpung dalam dunia sales. Maksudnya jualan secara offline. Menawarkan dagangan ke sana kemari. Barangkali belum boasa di dalam pelayanan ini. Padahal yang ditawarkan hanya formulir pendataan dan meminta kembali formulir yang sudah diisi.
Di jam ibadah ke 4 saya dan Hubby mulai pertama kali mempraktekkan jalur yang sudah ditentukan. Setiap jemaat yang keluar saya tanya, apa sudah mengisi formulir?
Wanti-wanti tadi di briefing, Diakones perempuan menegur yang perempuan. Diaken laki ke laki-laki.
Set ...tatapan saya tertuju dengan seorang ibu. Wajahnya mirip dengan adik saya. Seperti ada darah Ambon nih, tebak saya.
"Ibu sudah ikut WBC?" Sambil menerangkan arti WBC ... ternyata setelah berbicara panjang lebar dia ada hubungan saudara dengan Hubby dari Almarhum ibu yang berdarah Manado. Hai! Dunia menjadi lebih kecil.
Baca juga : Kumpul Bukan Hanya Untuk Uang
Dari ajakkan, ada juga yang mau mengikuti kegiatan kelompok cool dan WBC. Beruntung formulir yang saya dapat langsung di foto. Begitu juga dengan Hubby dapat calon anggota cool. Kertas formulir yang dipegang Hubby pun saya dokumentasikan. Setelah itu dikumpulkan ke yang berkompeten.
Pas waktunya mengumpulkan formulir jemaat ibadah ke 5 tidak semudah itu. Wajah-wajah yang tidak ada senyum sedikitpun sepertinya enggan mau ditanya. Padahal saya kan cuma minta formulir yang tadi dibagikan. Saya enggak minta uang hahaha! Saya ... saya jadi bingung, padahal kan baru dengar firman yak!
Barangkali lagi laper ya? Jam sudah menunjukkan pukul setengah tujuh kurang. Semua kepengin antri roti coklat yang yummy. Kata Hubby bukan begitu sifat mereka, barangkali ini pertama kali buat mereka untuk diajak mingle.
Akhirnya selesai juga mengumpulkan formulir. Hanya beberapa yang mau memberikan data-datanya. Ada yang ditanya mau isinya Minggu depan. Haiyaaa!
Love, Audy
0 Comments:
Posting Komentar