Pada suatu ketika, di sebuah desa kecil kuno yang terletak di tengah perbukitan, hiduplah seorang gadis penasaran bernama Ida.
Baca juga : The Enchanted Tulip Ball
Ida tidak seperti anak-anak lainnya; dia memiliki hubungan khusus dengan bunga. Bunga mekar favoritnya adalah bunga tulip yang lembut, yang menghiasi padang rumput seperti permata berwarna-warni.
Suatu sore yang cerah, Ida berjalan-jalan di taman, jari-jarinya menyentuh kelopak bunga tulip merah tua, kuning, dan merah muda yang lembut. Dia bertanya-tanya mengapa bunga-bunga indah ini tampak begitu sedih hari ini. Kepala mereka yang tadinya bersemangat terkulai, seolah terbebani oleh suatu rahasia.
Ida mencari jawaban dari muridnya yang periang, seorang yang baik hati dan sering berbagi cerita aneh dengannya.
Dia duduk di sofa, dikelilingi oleh hati kertas dan wanita penari. Ida mengangkat buket bunga tulipnya yang sudah pudar dan bertanya, "Mengapa bunganya terlihat sangat jelek hari ini?"
Siswa itu membungkuk, matanya berbinar. “Ah, Ida sayangku,” katanya, “bunga-bunga itu punya kehidupan rahasianya masing-masing. Saat malam tiba dan kita semua tertidur, mereka menjadi hidup. Mereka berkumpul di taman besar di luar gerbang kota, tepat di depan gedung. istana raja."
Mata Ida melebar. "Bola?" dia berbisik.
"Ya!" seru siswa itu. "Bola tulip yang luar biasa!
Dua mawar terindah menjadi raja dan ratu, sedangkan jengger merah tinggi berfungsi sebagai bendahara. Bunga violet biru menari dengan eceng gondok dan crocus, memainkan peran sebagai taruna angkatan laut dan wanita muda."
"Tapi bagaimana dengan tulipnya?" tanya Ida. “Dan bunga lili macan?”
Siswa itu terkekeh. "Bunga tulip dan bunga lili macan yang tinggi? Mereka adalah wanita-wanita tua yang bijaksana—para janda—yang mengawasi tarian tersebut. Mereka memastikan semuanya berjalan dengan baik dan setiap kelopak bunga berputar dengan anggun."
Imajinasi Ida melambung tinggi. “Dan tidak ada seorang pun yang mencelakakan mereka karena menari di istana raja?”
Siswa itu mendekat. "Tidak ada yang tahu," bisiknya. "Kadang-kadang, pelayan tua kastil berkunjung pada malam hari sambil membunyikan kuncinya. Namun saat bunga mendengarnya, mereka membeku atau bersembunyi di balik tirai sutra."
Ida tersenyum membayangkan bunga tulip melenggang di bawah sinar rembulan. "Sungguh ajaib," gumamnya.
Jadi, setiap malam, saat dunia tertidur, bunga tulip berputar-putar dalam bola rahasianya.
Ida tidak pernah memandang mereka dengan cara yang sama lagi. Dia tahu bahwa di balik kelopaknya yang halus terdapat dunia kegembiraan dan pesona yang tersembunyi.
Sejak saat itu, setiap kali Ida melihat bunga tulip yang terkulai, ia membayangkan bunga itu sedang berlatih langkah menari, menunggu bulan terbit. Dan dalam mimpinya, dia bergabung dengan bunga tulip, berputar-putar dengan anggun di taman yang dicium bulan.
Dan itulah, para pembaca yang budiman, bagaimana bunga tulip di desa Ida menjadi lebih dari sekedar bunga—mereka menjadi penjaga rahasia magis, selamanya menari di bawah cahaya lembut bulan.
🌷🌷🌷
---
*Catatan: Bola Tulip adalah kisah menyenangkan yang berasal dari bisikan angin, dan mungkin, mungkin saja, itu benar.* 🌙✨
---
Sumber:
0 Comments:
Posting Komentar