Ceritadiri.com ~ Lagi masa transisi dari pakai, sekarang buka masker, ternyata banyak kendala juga.
Persepsi Wajah Berbeda
Mulai dari krisis kepercayaan sampai "parno" sama orang yang lagi "tarik suara" dari hidung.
"Ternyata di luar perkiraan! Begitu kata teman Ade, Ma!"
"Maksudnya gimana, De?"
"Iya gitu .. pas Ade buka masker, teman bilang seperti itu!"
"Barangkali persepsi wajahnya tidak sesuai dengan ekspektasinya ya?"
Geli sendiri mendengar cerita Ananda cantik ketika si sekolahnya sudah boleh melepas masker. Teman-temannya sudah banyak yang tidak pakai masker.
Ananda minta izin mau lepas masker. Saya dan Hubby berpikir panjang, rembukkan mencari solusi. Kalau keputusan yang diambil apa ada rugi atau untung.
Keputusan diambil, pakai saja dulu, tetapi bisa dibuka sewaktu-waktu, misalnya pas lagi makan, tentu saja harus dibuka, nanti makan lewat mana? Enggak mungkin lewat telinga. LOL!
Percaya Diri Buka Masker
Kejadian yang barusan juga terjadi dalam kehidupan saya. Sebetulnya sudah bulan kedua ada pertemuan para pengerja gereja. Setiap pertemuan setelah ibadah ada fellowship, alias berkumpul, beramah tamah dan makan-makan.
Kalau teman lama sudah pasti pada hapal wajah saya. Karena sekarang pindah ke Bandung banyak teman baru yang belum kenal wajahnya, kecuali pas ketemu teman lama.
Sewaktu fellowship tentu saja harus buka masker ... kan harus makan.
Foto
Pertama kali, saya sedikit terkaget, nah itu persepsi wajah yang sudah tertanam di pikiran ternyata hampir semua tidak sesuai.
Saya juga tidak menganggap diri cantik juga. Enggak mungkin cakep kan! Memang kalau pakai masker, saya kelihatan cantik hehehe ... kesampean juga menang kontes foto ... pakai masker.
Foto
Ada rasa ketidak percayaan pada diri, ketika saya harus membuka masker. Ada ketakutan itu ... duh saya terlihat cantik enggak ya?
Beberapa orang juga yang saya perhatikan begitu juga, buka tutup masker seperti tidak percaya diri. Kalau sudah biasa sih yaaa... biasa saja semua wajah ... pria dan wanita.
Kalau mau dibilang mustinya berserah saja, mau dibilang cantik atau jelek itukan persepsi orang berbeda-beda . Kan sudah tahu wajah sendiri levelnya dimana. LOL!
Apalagi sudah tidak muda lagi, sudah pasti kulit mulai kendur, bagian mata sudah mulai berantakkan. Ini nih gegara kebanyakkan nonton drakor atau dracin yang enggak berhenti-henti.
Foto
Terkaget juga ketika ngobrol, wajah lebih dekat dengan teman baru.
"Wajahnya cantik dan awet muda! Sayang engga kelihatan karena pakai masker terus, padahal cantik!"
Seperti biasa jawaban standar saya yang sok merendahkan diri.
Pakai Krem Dari Muda
"Ah, sudah tidak muda lagi! Nih sudah kelihatan kulitnya, sejak pandemi enggak pakai krem lagi!"
Saya jadi mengingat masa lalu sebelum pandemi. Betapa saya rajin merawat wajah dengan berbagai krem wajah. Mulai dari krem pagi, malam, moisturize sama segala tetek bengeknya buat menjaga kulit. Karena saya terlalu "pemilih", biasanya merek Oriflame yang dipilih. Saya tidak bisa memilih yang lain karena tidak ngerti hahaha.
Ternyata hasil yang dipupuk dari muda akan terlihat ketika memasuki usia senja.
Foto
Walaupun di umur pensiun sekarang masih memakai krem dengan merek yang ada. Yang penting buat saya membersihkan wajah dengan cleansing milk dan ditutup dengan toner. Yang murah saja seperti merk Sari Ayu atau Mustika Ratu yang berbahan dasar lemon, biasanya ciri khasnya semua berwarna kuning.
Pernyataan yang saya dapat tersimpan dalam hati yang berbungah!
'nd
Seperti biasa setiap kejadian pasti saya dan anak-anak laporkan ke Hubby.
"Ternyata ada yang bilang mama cantik!"
"Cie ... cie ...! Siapa yang bilang, Ma?"
Pertanyaan serentak diajukan. Penasaran denger kelanjutan cerita Mama.
Love, Audy
0 Comments:
Posting Komentar