Gawai Lagi!
Ceritadiri.com ~ "Kok gawai mama ga bisa di-charger ya, Pa?" Pertanyaan terus menerus saya sampaikan ke Hubby.
Mustinya kalau sudah dapat peringatan gini saya berhenti sewaktu batere masih lumayan. Enggak nyangka kalau gawai akan berhenti total. Miris!
Rasanya dunia seperti terbalik, ketika saya tidak bisa melakukan apa-apa.
Hari pertama, mengejar Hubby untuk ke pusat layanan. Musti ditinggal, diduga soket untuk menghubungkan ke listrik. Lebih kurang 300 ribu, ditinggal 3 hari. Di cek dulu sebentar paling sejaman, kata Mba pegawai. Karena sudah pukul tujuh malam, dan harus diinapkan Hubby enggak mau ditinggal, besok saja deh. Eaaa baru dua hari kemudian Hubby bawa lagi ke pusat layanan.
OMG! Ternyata yang rusak mesinnya, itu disebabkan terlalu banyak pemakaian colokkan listrik haiyaa, keslahan pada saya. Harga yang harus dikeluarkan sebesar 2.350.000. Dari mana uang itu!
Baca juga : Gawai
enggak jadi deh, harga mesin sama dengan sebuah gawai baru. Sedang berpikir ulang mau beli mesin baru atau gawai baru. Lagian harga gawai masih tetap lebih mahal waktu beli, dan data-datanya penuh, sayang kalau hilang. Psst ... lagian duitnya juga ga ada he-he-he.
Ini sudah hari keberapa ya? seminggu deh, sejak minggu lalu bawa ke pusat layanan.
Beruntung masih ada tab lite 3 yang biasa dipakai untuk baca Alkitab. Pertama enggak mengerti memakainya, karena sudah jadul banget. lebih dari 10 tahun nih. Enggak bisa buka facebook instagram. Enggak patah semangat, saya ulik semua. Sekarang bisa baca WA, facebook, facebook fanpage.
Meskipun masih tetap memakai lapie punya Ananda, karena lapie saya juga sudah menggerung, jadi hanya bisa dipakai paling lama 20 menit, puanaasss. Kipasnya sudah tidak berfungsi. Hubby sudah mewanti-wanti untuk tidak terlalu lama, takut meledak hiiii! Daripada enggak bisa buka sama sekali! katanya.
Baca juga : Perubahan
Dalam perjalanan memakai tab lama, dan tidak mengetahui kegiatan grup. Saya jadi bisa mengerti, bahwa dengan tidak aktif dalam grup pun, saya bukan siapa-siapa. Tidak terlalu ada yang memerlukan. Memang sih masih banyak grup yang saya pikir nanti butuh untuk menambah informasi. Lagian memang ada grup di aplikasi Telegram. Mulailah saya bebersih grup di gawai.
Sedikit kesulitan kalau mau buat gambar untuk di-upload di fanpage, tetapi sekarang saya menikmatinya. Saya rasa saya sudah masuk dalam arena kesabaran, dan tidak terlalu dipusingkan dengan dunia. Walaupun kadang masih juga kepikiran, karena kedua nomer telpon tidak tahu masih berfungsi atau enggak, karena keduanya tersambung dengan sistem keuangan lokal dan dunia. Semoga cepat membaik ah!
Baca juga : Lebaran
Lagi ketemu judul yang sama nih dengan di pikiran. Kapan baiknya membeli gawai? Beli sebelum lebaran atau sesudah lebaran?
Eaaa ... dibaca kok enggak ada jawaban he-he-he, gimana sih penulisnya. Saya ingin memastikan waktu yang tepat, iya sekalian waktu pas ada uangnya, he-he-he.
Kalau dipikirkan sebelum lebaran, harga gawai pasti tinggi, karena banyaknya peminat yang akan mudik. Biasanya semua barang pribadi pada baru semua. Kayaknya saya perlu berpikir ulang nanti saja setelah lebaran.
Ada masukan kah? Perlu enggak ya saya ganti gawai, atau hanya beli mesin saja?
Yang ngerti gawai boleh dong bantu nasihatnya. Syukur-syukur yang baca, pas lagi ada haul mau bantu teman ha-ha-ha. Peace!
Selamat mempersiapkan hadiah lebaran yaaa, buat yang tercinta!
Love, audy
0 Comments:
Posting Komentar