Ceritadiri.com ~ Kayaknya mau potong rambut pendek seperti ini. Berombak!
Ananda mau potong rambut!
Keputusan Baru
Transportasi
Kecewa, Kok Begini!
Setelah dari kemaren cari salon yang cocok enggak ketemu. Akhirnya balik lagi ke salon yang saya biasa potong rambut.
Mestinya saya harus hapal nama yang motong karena pernah kecewa dengan salah satu hairstyles-nya. Motongnya kurang bagus.
Makanya saya enggak datang lagi. Dan kembali ke salon lama saya waktu kuliah. Eh sama kecewa juga deh!
Rasanya saya dari awal sudah bilang mau model yang seperti dicontoh.
Kayaknya sudah panjang lebar saya kasih tahu. Modelnya pendek saja seperti dicontoh.
Jawabannya iya.
Dalam pemantauan saya kok motongnyaseperti itu, plain. Rasanya seperti ambil model biasa. Seperti bob aja. Padahal kalau dilihat contoh rambut yang diinginkan itu bertrap. Memang jadi lebih pendek.
Kan mumpung rambutnya masih panjang jadi bisa diatur panjang pendeknya.
Bener saja! Jadinya tidak sesuai. Alasannya nanti kalau sudah di blow akan sama dengan contoh. Saya sedikit spanning naik pitam! Mulai deh cerewet saya keluar.
Sudah, nanti di blow saja katanya sambil pergi. Saya perhatikan potongan rambut Ananda kok enggak sama dengan yang diingini. Saya samper deh ke meja kasir. Lalu saya tunjukkan model contoh dengan rambut anak saya. Apa memang sama?
Dipanggil lagi deh tukang potongnya, katanya nanti kalau di blow pasti jatuhnya sama dengam contoh. What!
Saya jadi malas terus berargumen dengan orang yang tidak mau menerima kesalahan. Enggak usah di blow, keringkan saja! Sedikit jengkel.
Sesudah bayar ditanya apa sesuai potongan rambutnya? Saya jawab tidak, dengan menggelengkan kepala.
Kecewa!
Mondar-Mandiri
Dari rumah sih punya niat, kalau sudah potong rambut makan pizza yang murah saja.
Jalan deh dari bengawan ke Taman pramuka. Ea ...sambil di foto-foto.
Mulai deh Ananda menggerutu, sambil melihat foto yang sudah jadi. Ih, kok jelek!
Mulai deh ceramah saya keluar. Mustinya modelnya bukan begitu. Gimana apa mau dibenerin lagi?
Tadi di salon, Ananda enggak mau lihat saya emosi, jadi bilangnya sudah-sudah saja. Enggak usah memperpanjang masalah. Jadi dengan kata lain terima saja potongan rambut yang sudah jadi. Meskipun dia tahu jelek!
Opini Kedua
Lagi berjalan menuju restoran pizza, ternyata ada salon di pinggir jalan.
"Ayo kalau mau dirapihkan lagi? ajak saya. Nanti Mama yang bayar."
"Enggak usah, Abel aja yang bayar,"ucap Ananda.
Kami berdua mencoba menyeberang. Sedikit sulit karena lalu lintas satu arah, dan jalan modelnya berputar. Seperti huruf O. Daerah taman pramuka jadi ditengah perputaran jalan Aceh-Riau.
Oh, salonnya di atas. Saya mencari pintu masuk salon. Sepi di dalam.
Mulai deh saya bertanya tentang potongan rambut Ananda. Ternyata mereka ramah, memberikan opini untuk model rambut Ananda. Stylesnya bilang ditunggu panjang lagi enggak apa-apa. Karena panjang rambut sudah pendek.
Saya juga bersyukur juga dapat opini positif dari mereka. Sambil berpikir ulang dengan harga potong rambut di sini. Lebih mahal dari salon yang pertama tadi.
Saya pikir, mumpung datang konsumen langsung diterima saja. Atau mereka takut menerima Ananda dengan sikap saya yang galak dan banyak omelan yang keluar dan bercerita kesalahan salon yang tadi. LOL!
'nd
Akhirnya, keluar dari salon mau melanjutkan ke restoran pizza. Eh entahlah jadi enggak semangat.
"Pulang sajalah," ajak saya Kita makan saja di rumah!"
Pesan Mobil online sedikit kaget juga karena harus cepat memilih tawaran mobil yang ada. Tetapi garis besarnya aplikasi InDrive masih lebih ramah daripada aplikasi yang lain.
Ahhh! Momen hari ini luar biasa.
Love, Audy
Akhirnya, dapat foto candid. Keesokan harinya. Karena Ananda enggak mau difoto rambutnya. |
Akhirnya ... mau difoto |
0 Comments:
Posting Komentar