Kekesalan yang Menjadi Pelajaran Berharga
Ceritadiri.com ~ Mau enggak ya? Rasanya enggak sama alirannya.
Berani Bertanya
Berpikir sebelum bertindak. Harus gitu kan? Tetapi kalau tidak diutarakan enggak jalan juga.
Wah mau ternyata. Syukurlah tiket yang didapat akhirnya ada pemiliknya.
Takut mubazir, tiket terbuang-buang.
Jam Acara Yang Kurang Pas
Kayaknya musti pikir ulang deh kalau ada acara jam segini.
Jam rawan, karena mulai dari snack sore, sampai obat harian dan makan malam.
Bolak-balik keluar ruangan, cari tempat yang boleh makan dan minum. Turun naik tangga, repot juga.
Berdiri dekat tempat minuman, merogoh botol minuman, bikin yang disekitaran curiga. Dikira mau masukin apa ke tas atau mau keluarin sesuatu? Iih! Kan habis ada ledakkan.
Pas jadwal minum obat harian, ibadah sudah selesai jadi ditahan dulu minumnya.
Mau Pulang, Susah!
Sedikit kesulitan keluar dari tempat ibadah, karena banyak mobil yang parkir.
Sambil menggandeng Ibunda, melewati celah di antara mobil yang parkir.
Akhirnya, Ibunda jalan sendiri karena tangan saya penuh dengan kantong kresek berisi dua kotak makanan dan telepon genggam yang sedang nyala mencari Mobil online.
Dapat juga mobil online yang menjemput setelah tigakali dibatalkan. Rupanya lebih sulit titik jemput di lokasi ini. Rasanya harus pergi ke arah pintu masuk gerbang yang berlawanan, lebih dekat ke sisi jalan raya. Kekesalan menjadi pelajaran baru hari ini.
'nd
Suasana sudah sepi. Teman yang bertemu juga sudah pulang. Aih! Sedikit kapok kalau mau ikut acara lagi. Hanya jam acara saja yang kurang pas.
Sampai rumah iih kena "semprot".
Beteee!
Love, Audy
0 Comments:
Posting Komentar