"Sayang enggak ada di rumah sih!"
"Eaaa! Terlambat deh!"
Percakapan yang masih diingat sampe sekarang.
Kesempatan kenalan dengan si uhuuy, terlewatkan karena tidak ada di rumah!
Jodoh Enggak Lari Kemana
Penyesalan pasti ada. Kenapa waktunya enggak tepat. Tapi jangan kuatir yaaa buat para jomblo, kalau memang jodoh enggak lari kemana. Ada aja jalannya pasti ketemu lagi.
Masa muda, masa bercinta!
Kalimat zaman "keemasan" dulu, waktu masih muda dan energik.
Sebagai perempuan yang penuh romantisme kadang banyak cerita khayalan yang ingin diwujudkan.
Baca juga : My Forever Sunshine
Pilih Pilih "Buah Tebu"
Dengan banyaknya cerita tentang seorang "Putri dari Negeri Dongeng".
Kayaknya anak perempuan sudah dicekoki dengan imaginasi romantisme yang uhuy banget. Imaginasi terbawa sampai dewasa.
Begitu pula dalam pemilihan calon pendamping. Rasanya semua harus sempurna, seperti pangeran di negeri dongeng. Minimal tampangnya mirip deh.
Baca juga : Dua Jadi Satu
Tetapi dalam dunia nyata tidak semudah itu menemukan pangeran dari negeri dongeng.
Yang ada malah para perempuan harus kompromi dengan kenyataan yang ada. Alias jangan suka memilih calon di luar kemampuan.
Kemampuan diri sendiri apa memang pantas dengan level yang diinginkan.
Ternyata para "pangeran" juga memilih calon pendamping, sang puteri sesuai kriteria.
Enggak klop dah!
Dalam kehidupan nyata, banyak cara untuk mendapatkan pangeran impiannya.
Cerita ini dari sisi saya sebagai perempuan, nih!
Rasanya dari mulai akil balik mendapat menstruasi pertama, sudah banyak yang dipikirkan.
Nanti kalau sudah besar seperti apa? Kerja apa? Tinggal dimana? Pacarnya siapa? Suaminya siapa? Anaknya nanti bagaimana?
Masih banyak pertanyaan yang rasanya waktu itu tidak ada jawaban.
Romantisme di Otak
Namanya perempuan banyak rasa penasaran romantismenya yang perlu diisi alias ilmu keromantismean di otak.
Makanya kebanyakkan membaca buku cinta-cinta buat mengisi daya romantismenya.
Ah, itu saya! Barangkali tidak sana dengan teman perempuan lain!
Baca juga : Forever and Ever
Ala Saya:
• Mulailah wajah senyum sana sini mengajak berkenalan. Dimana saja, kok rasanya "mengobral diri", eh tanda kutip yaaa! Lol.
Barangkali semua perempuan di luar sana sama nih cara mencari yang terbaik.
• Beberapa menjadi pilihan, tetapi harus ada rasa klik yang pas di hati. Baru bisa nyambung bicaranya.
• Kalau dipikir-pikir masa itu tidak ada jarak, waktu sepertinya kurang untuk berkumpul. Ingin selalu dekat berdua terus.
• Mulai dari kerlingan, senyuman yang terbaik juga tatapan mata penuh cinta yang bisa dilakukan untuk menaklukkan hati si dia.
• Kayaknya yang baik-baik semua diperlihatkan. Yang buruk disimpan dulu hahaha. Biasanya keluar setelah "Akhirnya, Kamu jadi Milikku!"
Baca juga : Memori Mama Tahun 1993
Itu tidak berlaku bagi saya, segala kejelekkan saya kecuali "keras kepala" saya sembunyikan.
Misalnya, ngupil, kentut pokoknya yang engga sopan saya simpan. Makanya kadang penyakit angin muter dalam perut suka datang. Iyaaaa tukang tahan kentut! Lol!
Apa karena didikan tante saya yang guru, didikan Belandanya masih keikut.
• Selesai makan berdiri, minta izin, belajar sopan gitu! Jadi perbendaharaan apa yang baik dan yang buruk, semua disimpan dalam kamus memori di otak. Kebanyakkan sih cara membawa diri sebagai perempuan.
Baca juga : Samar-samar Tingkatan Tetap Ada
'nd
Yang pasti seseorang itu sudah punya cara memikat masing-masing. Ada "aroma" sedap yang dikeluarkan untuk pasangan yang tepat, hehehe kayak skunk aja!
Selamat "berburu"!
Love, Audy
0 Comments:
Posting Komentar