Berkenalan Untuk Main Game

Audy Jo  

Personal blog jadi tersendat karena harus menyesuaikan dengan Subjudul, judul kecil, kata kunci dan lain sebagainya.

Memang tidak mudah jadinya. Ya, sudahlah. Sebisanya saja. Namanya juga blog cuap-cuap akoe cerita diri. Jadi cerita diri yang diumbar.

Biasanya banyak keluh kesah saya sebagai ibu dan isteri, juga sebagai pribadi yang banyak maunya.

Mencari pola yang pas, malah enggak ketemu saja. Malah jadinya malas menulis di blog, dan kebanyakan nulis di Channel Telegram setiap pagi dan malam.

Jadinya enggak benar ya?

Hari ini curhat biasa saja deh. Berkeluh kesah seperti biasa.

Biasa kalau enggak soal menu masakan, pasti soal uang belanja hehehe.

***

Ananda sudah wanti-wanti, jangan dijemput tepat waktu, loh!

Begini loh sist. Kemaren setelah pulang sekolah. Tiba-tiba dia nyamperin.

"Mama, ada cowok keren yang disuka cewek-cewek di sekolah. Terus dia suka main game. Boleh enggak kalau diajak main game?"

Saya sedikit tertegun, kok rasanya jadi flashback ketika zaman masih SMP dan SMA.

Ananda saya yang cantik ini gemar main game online. "Ketularan" kakaknya, jadi ikutan juga. 

Saya rasa karena ingin dekat sama kakaknya dan ada bahasa yang sama sewaktu bicara, makanya Ananda belajar main game dengan serius.

"Boleh saja. Sudah kenal atau bagaimana? Apa sudah ngobrol?"

"Sudah pernah. Satu team kerjakan tugas kelas. Tetapi sekarang sudah selesai."

"Wah, kalau masih ada subjek yang bisa dibahas enak juga ajak ngobrolnya," begitu kata saya. Kalau sekarang kayaknya ga ada bahan yang bisa sebagai subyek yaa biar bisa nyambung ajak main game. 

Sedikit geli nih, percakapan sore kemaren. 

Gimana nangkep enggak celoteh antara Ananda dan saya, Sist?

"Yah, kalau gitu belum bisa ya, Ma? Ya sudah enggak jadi. Paling besok saja, Ma. Pas pulang sekolah. Dia kan suka terlambat dijemput. Nah, Ade juga terlambat dijemput ya. Biar bisa ngobrol.

Oalah, Ananda sudah punya trik lain. Hahahah, lol. 

Kok jadi teringat waktu dulu, mirip deh.

Maklum, kita sebagai orang tua kadan suka eror karena pola didikan suka tidak pas dengan keadaan keluarga sendiri.

Sudah berapa pola Anda praktekan?

Love, Audy