Ibunda, setiap sebulan atau dua bulan, suka bertandang ke perias ini ... rasanya tergantung rambutnya deh hehehe. Enggak percaya sama hair styles lain. Habis rambutnya enggak banyak. Jadi suka pilih-pilih, siapa yang mau potong rambutnya.
Potong rambut di beliau. Cie ... labelin pake Ibu perias yaa ... Ibu Rona.
Perjalanan Kenangan
Saya tahu perjalanan beliau meniti karir sebelum menjadi perias top seperti sekarang ini.
Mulai dari belajar potong rambut di Rudi Hadisuwarno, sampai belajar ke Martha Tillar.
Tempat kursusnya jauh ... saya lihatnya saja malas mau pergi.
Perasaan dulu diajak bareng, tapi memang kesukaan berbeda jadi enggak minat.
Tempat Potong Rambut, Juga Sewa Baju Penganten
Hari ini ikutan juga potong rambut sama Ibunda ke rumah beliau di Jalan Batik Uwit, Sukaluyu, Bandung.
Rumah buat keluarga sekalian juga untuk tempat penyewaan baju pengantin dan menerima merias pengantin.
"Berapaan nih kalau bikin, Ron? tanya saya. Satu juta sewanya?"
"Walah! Satu juta enggak cukup buat uang mukanya." sahut beliau.
"Wah!" Jadi penasaran dong.
" Bisa sepuluh juta kalau mau sewa."
Hasil Dari Merias, lumayan Juga
"Apa! Sepuluh juta, itu duit banyak juga. Kalau lagi musim kawin ... ups nikah, berapa tuh ternak duitnya."
Bersyukur yaaa buat temanku, Sebagai perias penganten, bisnisnya lancar karena banyak yang mau nikah.
Lihat photo di dinding hasil riasannya begitu cantik. Sebagai perias tentu modal utama yang bisa dibanggakan.
Begitulah suka kepengen bisa juga jadi perias. Walaupun kalimat mustahil keluar di kepala.
Enggak nyerah sih! Tawarin saja si kecil Gyle, buat belajar.
Asyik dapat janjian, bisa, dan mau ngajarin. Belajar potong rambut, sekalian saja belajar Paes.
Tehnik Paes Jawa
Keluar deh istilah Paes. Apa itu? Seperti nama kue saja.
"Sudah pada tahu paes? Bukan pepes yaa!"
Dikutip dari yang pinter, Paes artinya riasan berupa lekukan di dahi perempuan. Biasanya berwarna hitam. Sedangkan adat Jawa Solo basahan berwarna hijau. Paes sendiri terbuat dari campuran malam (sejenis lilin) yang enggak kering, dan enggak meleleh.
Sebelum perias bekerja, biasanya memasang paes dan hiasan ada doa dan maknanya untuk para perempuan;
Misalnya seperti:
1. Gajahan :
Gambar lekukan di tengah dahi, yang bermakna Harapan perempuan akan dihormati.
2. Pengapit:
Lekukan di dahi lebih runcing di samping lekukan Gajahan
3. Penitis :
Lekukan lebih kecil di samping pengapit yang bermakna tujuan yang efektif misalnya dalam mengurus keuangan rumah tangga.
4. Godheg:
Lekukan seperti jambang yang bermakna kedua mempelai akan lebih bijaksana dan selalu instropeksi diri.
5. Cithak:
Selain paes, di tengah dahi juga ada riasan cithak seperti belah ketupat yang berarti perempuan harus fokus dan setia. Seperti perempuan India.
6. Alis Menjangan:
Alis yang dibuat bercabang seperti tanduk rusa. Dan maknanya juga diambil dari tanduk rusa yang artinya cerdik, cerdas dan anggun.
7. Sanggul Bokor Mengkurep:
Pada riasan rambut diberi sanggul dan ditutup rajutan melati. Yang bermakna perempuan bisa mandiri dan bersyukur kepada Yang Kuasa.
8. Cundhuk Mentul:
Perhiasan yang ada di kepala yang bermakna harapan, agar pernikahan selalu disinari mentari. Perhiasan cundhuk selalu berjumlah ganjil.
Paes dan hiasannya bisa berbeda setiap daerahnya.
'nd
"Bagaimana tertarik dengan riasan paes, atau menjadi perias paes?"
Buat yang mau nikah boleh nih untuk dipertimbangkan.
Lihat wajah asli, dan setelah di rias suka bikin terkejut. Pangling! Jadi cantik.
Momen sekali seumur hidup jangan sampai terlewatkan. Kecuali memang mau riasan dua kali hahaha enggak masalah.
Sambil merias, doa diberikan untuk kelanggengan penganten.
0 Comments:
Posting Komentar