Kata Teteh,
"Nih yang udah nyaman ga usah mikirin apa-apa! Ngapain mau ngajar ebook!"
Ah teteh enggak tahu, aku tuh kalau enggak ngajar kayak ga ada tujuan hidup. Kadang mual kalau enggak ada yg dikerjakan. Emang siih banyakan nonton Drakor. Cuma kalau udah semingguan rasanya blank. Cobain deh pakai sepatu aku!
Akhirnya, enggak tahu gimana caranya sekarang jadi mentor Ebook.
Barangkali darah keturunan sekarang berbicara. Kalau ditilik kebelakang keluarga dari Ambon kebanyakan guru.
Hahaha geli sendiri. Orang Ambon kalau ngajar galak katanya!
Buat kelas untuk para perempuan sampai sekarang belum ketemu selahnya.
Dituruti enggak bergerak juga ambil keputusan baru. Share materi hanya tiga hari setelah itu praktek sebulan.
Apa boleh buat karena masuk Google nunggu verifikasi dua belas hari. Kalau sampai akhir bulan ga ada hasil, yaa ditinggal 🛵🌬
Nahhh galakkan!
Cuma prakteknya jam bicara bisa tuh 24jam. Hubby udah mulai kasih warning.
"Atur jam bicaranya!" Hihihi kayak dokter aja.
"Ok ok, Pa!"
Kayaknya kalau diterapkan kelas yang udah berjalan enggak mungkin. Mulai aja dengan kelas yabg baru.
Setiap kelas rasanya momennya berbeda.
Banyak pelajaran yang di dapat dari setiap individu.
Ah, para perempuan pintar.
Love, Audy
0 Comments:
Posting Komentar