Kebersamaan dari awal masa pertumbuhan anak bisa menentukan sikap pada saat anak mulai masuk masa pubertas.
Masa Indah yang Tak Mudah Dilupakan
Kalau lagi jalan sekeluarga, kedua anak remaja kami selalu menolak kalau diajak photo. Dengan sedikit paksaan mau juga di photo.
"Photo dari belakang aja enggak mau kelihatan jerawatnya, Ma."
Kadangkala menolak di photo dengan alasan belum keramas atau belum mandi. "Enggak PD"
Sebagai orang tua kadang kesal juga dengan alasan yang disampaikan.
Seperti ini saja kok enggak bisa. Kadangkala orang tua mengganggap hal itu biasa enggak usah dipermasalahkan.
Nasehat terus diberikan untuk mencerahkan hari dan hati "sang anak". Segala puji dan rayu biasanya dilontarkan supaya ada keberanian, yang bisa menjadi contoh.
Sedikit-sedikit mematut diri di cermin. "ahh ada jerawat!" mulai berteriak kalau wajah ada jerawat, apalagi kalau ada pertemuan keesokkan harinya sudah pasti kalang kabut mengurus jerawat kecil itu.
Begitu pula dengan model baju, biasanya segala pilihan harus sesuai dengan seleranya. Sudah tidak bisa lagi sebagai orang tua memaksakan kehendak. Bisa berantem sebelum pergi kondangan.
***
Masalah Anak Remaja
Baca Juga:
Parenting
Anak Cewek
Perlu dijelaskan kodratnya terlahir sebagai perempuan. Tidak boleh menolak apa yang sudah Tuhan beri.
Sebagai orang tua juga perlu menambah ilmu tentang kesehatan seorang perempuan. Mulai dari kebersihan alat reproduksi sampai pemilihan pembalut harus dijelaskan tanpa rasa malu.
Emosi yang Meledak
Di usia ini sudah mulai melirik lawan jenis. Perjalanan seorang anak bisa mengobrol dengan orang tua itu dimulai ketika masih kecil.
Setiap pribadi di dalam keluarga diajak untuk selalu terbuka mengutarakan pendapat. Selalu ditanya, selalu bercerita. Kebiasaan ini dimulai dari diri, sebagai orang tua. Lama kelamaan anak-anak meniru apa yang orang tuanya lakukan.
"Kebiasaan itu menular."
Sebagai orang tua kadang suka tidak dapat jawaban yang pasti. "Bagaimana ya, Ma? tahu jodoh kita nanti." Pertanyaan yang sepele tapi harus dijawab dengan pasti.
Agama itu Penting
Di masa pubertas yang selama ini kami rasakan, sebagai orang tua kadang lebih mendekatkan diri sebagai seorang sahabat tempat curhat atau hanya sebagai pendengar setia. Kecuali ada momen yang bisa sebagai orang tua memberi nasehat.
Biasanya sewaktu diminta pendapat baru bisa berbicara dalam kapasitas orang tua si anak.
Apalagi di saat sekarang kegiatan anak-anak kebanyakan di rumah, bersosialiasi dengan teman hanya melalui gadget. Walaupun bisa berbicara melalui aplikasi zoom dan lain-lain kadangkala emosi satu dengan yang lain tidak terlalu terasa dibandingkan dengan pertemuan langsung. Kalau sudah begini orang tua sebagai support system yang terdekat harus selalu siap menampung kekesalan para remaja. Yang paling sulit saat ini kalau lagi datang sedihnya karena berantem antara teman yang ditaksir.
'nd
Kepengen cepat berlalu masa-masa pubertas tetapi ah kalau sudah besar ingin kembali ke masa indah ini. Jadi ? Nikmati saja kebersamaan ini.
Love, Audy
Pic Pixabay Architectur Building
Diolah Canva By Audy Jo.
0 Comments:
Posting Komentar