Keringat yang bercucuran ingin mendapatkan hasil yang terbaik. Mengharumkan nama Negeri. Sepertinya gampang kelihatannya tetapi menuju arah kesana itu sulit. Banyak hal yang harus dipersiapkan mulai dari fisik dan asupan yang harus dimakan. Melihat kembali "kebelakang" bagaimana sebagai seorang anak yang belum punya keinginan di arahkan ke bidang olahraga khususnya beladiri. Sebagai seorang anak yang menurut semua dilakukan saja tanpa ada rasa penolakan.
Mulai dari pengenalan cara pemanasan fisik yang sederhana sampai belajar bagaimana cara melumpuhkan lawan yang menyerang kita.
Shorinji Kempo beladiri dari Jepang. Shorinji Kempo diciptakan oleh Doshin So pada tahun 1947 sebagai sistem pelatihan dan pengembangan diri (gyo atau disiplin dalam bahasa jepang). Kata Shorinji Kempo sendiri berasal dari kata sho = kecil, rin = hutan, ji = kuil, ken = kepalan tangan/tinju, po = metoda. Kata Shorinji merujuk pada kuil Shaolin di Tiongkok (yang bernama dengan huruf Kanji yang sama namun dilafalkan sebagai Shaolinsi dalam bahasa Tionghoa). Shorinji Kempo secara umum dipandang sebagai versi modifikasi dari seni bela diri Shaolinsi Kung Fu. wikipedia
Kalau diingat kembali hal yang tidak menyenangkan sebagai anak perempuan itu, semua tubuh khususnya kaki menjadi tidak halus alias kapalan jadi kadang sedikit malu untuk memperlihatkan telapak kaki, walaupun dengan berjalannya waktu kejelekkan itu bisa dipercantik lagi.
Kegiatan fisik yang biasanya dilakukan biasanya tergantun kondisi di lapangan, kadang di jalanan beraspal sampai di lantai yang keras. Pemasanas fisik mulai dari kepala sampai kaki dengan melemaskan otot sebelum mulai berlatih yang sebenarnya. Berlari, push up atau sit up harus dilakukan. Dalam berlatih kita harus selalu siap dan siaga, karena harus belajar kapan lawan akan menyerang. Kadangkala pukulan tiba-tiba bisa masuk ke ulu hati karena tidak siap. Sakit? Huhuhu sakitnya tuh di sini. Sebagai Kenshi perempuan di antara Kenshi laki-laki dengan kondisi yang ada harus belajar kuat mengikuti instruksi Senpai atau Sensei yang kita hormati.
Untuk mendapat ilmu yang lebih kita harus ikut ujian kenaikan tingkat atau Gashuku yang nanti akan diberikan sabuk berwarna sesuai tingkat atau Kyu yang kita ikuti.
Pengalaman berkesan yang terjadi di dalam kehidupan sewaktu kecil sebagai seorang atlet adalah mengikuti PON tahun 1980 walaupun tidak menang ini adalah pengalaman yang menyenangkan. Bagaimana belajar menerima kekalahan.
Setelah melalui latihan yang keras, kami bertiga : aku dan dua adikku laki-laki mengikuti KEJURNAS Kempo beregu tahun 1982 walaupun hanya sampai semifinal tetapi ada rasa bangga yang didapat karena bisa sampai posisi ini. Sebagai peserta hadiah yang didapat sebuah jam meja berwarna merah. Ah bangganya luar biasa terlupakan semua kepenatan dalam mempersiapkan event ini.
Sebagai seorang atlet Kempo atau Kenshi yang sudah memiliki tingkatan yang lumayan diarahkan untuk mulai mengajar para Kenshi yang baru. Sayangnya perjalanan sebagai seorang atlet Kempo harus terhenti pada saat sedang mempersiapakan untuk kenaikan tingkat karena permindahan domisili. Walaupun ditempat yang baru ada Dojo Kempo juga tetapi bertambahnya umur dan kesibukkan yang terjadi tidak bisa mengikuti latihan yang ada. Akhirnya menyerah juga.
Ilmu yang di dapat hilang? Tidak juga.Sekarang hanya menjadi seorang Sinpai atau Sensei untuk dua buah hati di rumah. Mempersiapkan mereka untuk belajar bertahan. Belajar membela diri untuk menghadapi kemungkinan buruk di dalam pergaulan mereka di masyarakat.
Maju terus olah raga Indonesia. Semangat merah putih berkobar di dada.
Love, Audy
ceritadiri.com
Reff:
Apa itu Kenshi kempo?
0 Comments:
Posting Komentar