Isteri yang cakap siapakah akan mendapatkannya? Ia lebih berharga dari pada permata.
Dapat kiriman buku dari mentor Blogger ceritanya seru juga. Dengan cover berwarna pink lucu banget.
Dibuka dan dibaca bikin mewek juga. Ternyata yaa ... cerita kehidupanku tidak lebih berat dari cerita di buku itu.
Buku dengan judul "Ibu Rumah Tangga, Bisa Apa?" Karya Malica Ahmad, dkk. Berisi tentang para ibu yang dengan kesadaran sendiri berganti profesi menjadi ibu rumah tangga biasa. Punya jabatan tinggi di kantor dengan gaji yang lumayan. Sudah punya "pegangan" kalau kata ibundaku.
Sama dengan yang aku alami. Sudah kuliah sekretaris dan punya posisi eh ... ditinggalkan karena ingin punya momongan.
Ternyata setelah lepaskan pekerjaan momongan belum juga hadir. Sepuluh tahun berlalu. Pengangguran ....
Di masa "pengangguran" mencari uang dengan menerima jahitan. Di masa itu termasuk cukup buat diri sendiri.
Apalagi ibunda sering kasih nasehat "kalau jadi anak perempuan itu harus ada 'pegangan', jadi kalau ada apa-apa bisa hidup mandiri."
Walaupun dalam kenyataannya sekarang ini masih jadi ibu rumah tangga dengan segudang aktifitas melalui gadget, bersyukur menikmati saja keadaan yang ada.
Setiap perempuan ada masalahnya sendiri. Tidak bisa disamakan. Kadang melihat perempuan lain suka berkomentar "ih kenapa sudah dapat kerja enak ditinggalkan. Padahal banyak yang susah cari kerja."
Bersyukur untuk suami yang mau mengerti keadaan pasangannya. Tetap mensuport keinginan para istri untuk tinggal di rumah mengurus keluarga.
Jadi teringat janji sewaktu menikah. "Dalam saat sakit, susah, senang akan kita lewati bersama."
Semangat Mama.
Love, Audy
Ceritadiri.com
0 Comments:
Posting Komentar