Barang yang seperti tidak berguna kalau dilihat di toko, karena memang untuk sehari-hari memang tidak kita butuhkan. Jadi tidak pernah terpikirkan untuk menyimpannya.
"Untuk apa kadangkala kita berpikir, seperti mengumpulkan sampah saja."
Kecuali untuk Aku yang suka kumpulin barang yang aneh. Lol.
Kalau ketemu kardus besar dan jarang ada pasti disimpan. Demikian juga, botol bekas selai yang lucu. Barang semua disimpan. Sampai akhirnya dengan berat hati dibuang karena tidak bisa dibawa pindahan rumah.
Sedikit kelabakan ketika kita harus packing barang yang ada dirumah supaya lebih mudah untuk diangkut.
Mencari tempat jual beli perabotan rumah tangga tidak semudah itu, kebanyakan yang jual saja.
Kalau di daerah Kota Bandung ada tempat yang namanya Cibadak khusus jual semua kardus berbagai ukuran. Lebih mudah untuk memilih ukuran yang kita inginkan.
Sedangkan di BSD kebetulan searching di Google ada yang namanya BSD KARDUS di Jl. Rawa Buntu Utara sebelum Mesjid dekat Psr. Modern. Pilihan ukuran kardus tidak banyak, yang paling besar ukuran kardus bekas rokok ... ah bau rokok deh. Namun demikian, apa boleh buat.
Untuk kardus yang berbau harum harus cari yang baru hehehe. Cari di Ikea hanya menemukan kardus cantik yang bisa di jinjing. Dengan ukuran minimalis karena sudah tidak menjual kardua yang lebih besar yah ...! Apa boleh buat.
Packing ... packing ...
Fyi :
Karton pertama kali diproduksi pada tahun 1817 Di Inggris. Pada saat itu diperlukan sebuah kemasan pelindung yang tidak terlalu memakan ruang pada bagasi kapal dan dapat dirakit untuk kemudian digunakan berulang-ulang sebagai bentuk penghematan pengeluaran jasa pengiriman akibat adanya perang. Wikipedia.
Karton atau Kardus
Mengutip dari uspackagingandwrapping.com asal mula kardus dimulai pada 1874.
Ketika itu sedang terjadi industri besar-besaran di Amerika, memaksa para produsen mencari cara menyimpan barang dagangan dengan suatu wadah yang ringan dan tidak mudah rusak.
Oliver Long orang yang pertama kali mematenkan kardus sebagai penemuannya, berawal dari sebuah kertas yang kemudian ditambahkan pada karton yang bergelombang yang pada akhirnya dikenal sebagai single face.
Pada tahun yang sama G Smyth berhasil melakukan pengembangan terhadap penemuan sebelumnya, yaitu dengan menambahkan dua lapisan liner di permukaan atas dan bawah dari kertas bergelombang, yang dinamakan Corrugated Board atau karton bergelombang.
Semoga bermanfaat yaa.
Selamat Hari Senin.
Love, Audy
Klik 👉👉 All about Me
Dikutip dari Tagar.id
0 Comments:
Posting Komentar