Ceritadiri.com ~ 1993
Naik mobil dari Bandung ke Jakarta cukup melelahkan.
Setelah itu dilanjutkan dengan pesawat terbang Qantas malam harinya. Sampai di Sydney subuh. Lebih kurang pukul 5 pagi.
Dijemput oleh perwakilan yang mengurus homestay dan sekolah.
Lumayan jauh juga nih dapat homestay kalau naik ferry 30 menit plus naik bis trus jalan kaki. Lamanya bisa 1 jam perjalanan.
Homestay menurutku asyik dengan sepasang suami isteri, Jill dan Terry. Mereka punya peliharaan yang sudah dianggap seperti anak sendiri. Seekor burung love bird yg galak. Hahaha, cuma menurut sama Jill saja.
Terry seorang Bapak sudah mempunyai tiga orang anak. Mereka tidak tinggal bersama lagi.
Dia seorang Butcher, pemotong daging, jadi hampir setiap malam kita "anaknya" makan daging. Paling gampang yaa di masak steak.
Setiap hari perjalanan ke tempat les kalau dari rumah di Dee Why kira-kira 10 menit jalan kaki ke halte bis jurusan ke Manly. Karena tempat les di daerah manly.
Banyak teman dari berbagai Negara ikut. Tapi memang beda yaa untuk udara di Aussie dengan Indonesia. Disana rasanya enggak cepat capai. Sepertinya ringan untuk bernafas. Rasa lapar juga tidak terlalu terasa. Jadi kalaupun siang enggak makan nasi, burger ataupun kentang nendang saja.
Berkenalan dengan keluarga baru dari mama sofie, tante cuang yang sudah lama di Aussie, banyak perbedaan karakter, tapi it's ok, it's about Family.
Akhirnya ... dapat keluarga yang bisa menemani di negeri orang, bersyukur saudaraku bisa mengantar kemana-mana, berterimakasih untuk waktu yang ada, untuk waktu mereka yang aku pakai.
Sampai bisa aku travelling dari Sydney sampai Ke Brisbane. Dari Brisbane lanjut ke Gold Coast rumah tante cuen saudara mama sofie. Luar biasa menyetir bertiga. Berpetualang di daerah sini, senangnya tak terhingga.
Pulangnya menyetir lagi bertiga. Ahh! Jaman kekuatanku dulu.
Kecapean bisa tidur di pinggir jalan.
Terbangun karena seperti dada ditekan ... sesak ... jadi cepat pergi dari tempat kita berhenti. Penuh kegelapan.
Hari-hari berjalan seperti biasa, les lagi sampai mendapat hasil.
Teman kostku anak Jepang, sachiko, pindah sama pacarnya yang berkebangsaan Jepang juga.
Gampang banget pacaran terus pindah tempat tinggal bersama. Hehehe. Kalau aku sesuai saja deh apa yang sudah dibayar orang tua.
Untung ada teman dari Thailand yang mau menemani.
Pengen kerja sambilan tapi daerah Manly itu kurang ramai seperti di Sydney.
Dapat sambilan di Sydney tapi ga berani ambil karena harus nyebrang ferry bolak balik ke Manly. Membuang waktu yang banyak. Dan enggak berani karena bukan daerah sendiri Jauh dari keluarga.
Setiap hari. Setiap langkahku. Setiap pikiran yang ada, aku tulis di jurnal. Sampai biaya yang harus dibayar baik tiket bus, makan apa saja, pengalaman yang didapat dicatat. Kenangan yang tidak bisa diulang lagi.
Love, Audy
#memori1993
#audystory
#sydneyaustralia
#manly
#Deewhy
audyjo.blogspot.com
0 Comments:
Posting Komentar